Kondisi ekonomi di dalam negeri saat ini terus menunjukkan penurunan. Hal ini tercermin dari penurunan nilai ekspor maupun impor dalam beberapa bulan terakhir.
Penurunan nilai ekspor Indonesia bisa menandakan kalau kegiatan produksi di dalam negeri mengalami penurunan. Sedangkan penurunan nilai impor juga bisa menandakan kalau kegiatan produksi mengalami penurunan dan daya beli masyarakat juga melemah.
Menurunnya kegaitan produksi di industri sudah terlihat dengan banyaknya pabrik yang mulai memangkas kegiatan produksinya. Ada pabrik yang kini hanya menjalankan kegiatan produksinya tiga hari seminggu. Bahkan sejumlah pabrik juga sudah merumahkan sebagian karyawannya atau bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya.
Jika kondisi ini terus berlanjut, maka akan terjadi peningkatan jumlah pengangguran di dalam negeri akibat minimnya kegiatan produksi di dunia industri.
Untuk mencegah peningkatan jumlah pengangguran, pemerintah seharusnya sudah melakukan antisipasi sejak dini dengan mengambil langkah-langkah atau terobosan penting.
Pada krisis 1998, sektor usaha informasl menjadi pilihan bagi karyawan yang terkena PHK oleh perusahaan tempanya bekerja. Saat ini bermunculan beragam kegiatan usaha di sektor informal.
Sebab itu, sektor informal sebaiknya sudah ditangani pemerintah dengan baik agar bisa menjdi perahu penyelamat bagi mereka yang terpaska keluar dari perusahaan tempat bekerjanya.
Perlu diingat kalau sektor informal terbukti mampu menjadi penyelamat bagi perekonomian Indonesia dalam krisis ekonomi 1998 lalu. Jadi tak ada salahnya jika pemerintah mau memberikan dukungan kepad sektor informal sejak dini.
Isnaeni
Jakarta