Upaya penciptaan stabilisasi harga dan pasokan daging sapi di dalam negeri memasuki babak baru setelah hadirnya kapal khusus pengangkut ternak. Pekan lalu, kapal pengangkut ternak KM Camara Nusantara1yang memiliki kapasitas angkut 500 ekor sapi itu diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden Joko Widodo.
Walaupun baru ada satu, keberadaan kapal angkut ternak dengan standar internasional itu telah memberikan optimisme bagi terciptanya harga dan pasokan sapi yang memadai di seluruh wilayah Indonesia.
Hingga kini, pemerintah masih menghadapi permasalahan tentang stabilisasi harga dan pasokan daging sapi. Harga daging sapi saat ini masih saja berada dalam posisi cukup tinggi, walaupun secara hitung-hitungan pasokan daging sapi ke dalam negeri mencukupi kebutuhan nasional.
Selain dipasok dari peternak di dalam negeri, untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di dalam negeri, pemerintah juga membuka kran eskpor daging sapi dan hewan sapi dalam jumlah yang cukup besar.
Namun hal tersebut tetap saja tidak mampu menstabilkan harga daging sapi di pasaran. Hingga saat ini harga komoditas tersebut di sejumlah daerah, khususnya di wilayah Jabodetabek masih berada di atas Rp 100.000 per kilogram.
Dugaan adanya aksi kartel dalam perdagangan daging sapi cukup menguat. Aksi kartel itu antara lain dilakukan dengan menahan atau memperlambat distribusi daging sapi ke wilayah yang membutuhkan sehingga terjadi kekurangan pasokan. Hukum ekonomi pun berlaku, dimana jika pasokan tidak mampu memenuhi kebutuhan, harga akan bergerak naik.
Karena itu, keberadaan kapal khusus pengangkut ternak akan menjadi salah satu solusi bagi pemerintah untuk mengatasi hambatan dalam kegiatan distribusi salah satu komoditas pangan ini.
Dengan adanya kapal khusus pengangkut ternak, kegiatan distribusi ternak dari sentra produsen sapi ke wilayah konsumen menjadi lebih cepat. Biaya angkut pun menjadi lebih murah sehingga berdampak pada harga jual daging sapi di daerah konsumen.
Presiden Jokowi sendiri menjelaskan bahwa kekalahan produk kita selalu pada biaya angkutan. Menurutnya, sapi Australia bisa bersaing di pasar internasional karena harga transportasi murah sekali.
Keberadaan kapal khusus pengangkut ternak juga akan menguntungkan peternak sapi lokal. dengan adanya kapal ternak sapi itu, maka para peternak sapi di berbagai daerah menjadi lebih terpacu untuk lebih menekuni peternakan sapi. Bila sapi peternak telah siap dipotong maka pemerintah siap mendistribusikannya ke daerah-daerah yang minus daging sapi.
Namun, keberadaan kapal ternak itu juga harus diikuti dengan penyediaan sarana dan prasarana lainnya. Misalnya saja bagaimana penanganan di pelabuhan keberangkatan dan pelabuhan tujuan. Apakah penanganannya sudah disiapkan dengan baik? apakah proses bongkar uat sapi-sapi itu bisa dilakukan dengan waktu yang singkat?
Dan yang lebih penting lagi, upaya stabilisasi harga dan pasokan daging sapi juga harus dilakukan dengan meningkatkan produksi hewan sapi di dalam negeri.