SDM Pertanian Berkualitas Turunkan Inflasi Pangan

Kepala BPPSDMP Kementan Momon Rusmono

Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan telah terjadi peningkatan kualitas SDM pertanian selama empat tahun terakhir. Dampaknya, terjadi penurunan inflasi bahan makanan Indonesia dari 11,35% di tahun 2013 menjadi 1% di tahun 2017.

Kepala BPPSDMP Kementan Momon Rusmono menjelaskan tiga pencapaian kinerja BPPSDMP selama empat tahun terakhir.  Untuk bidang penyuluh pertanian, salah satunya adalah pengangkatan 6.033 penyuluh pertanian PNS diangkat dari Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THLTB-PP) pada tahun 2017. Saat ini jumlah penyuluh PNS 31.511 orang. Selain itu ada 12.548 orang Penyuluh Tenaga Harian Lepas dan Penyuluh Swadaya 25.466 orang.

Selain itu, Momon juga menyatakan tentang pengembangan kelompok tani. “Terdapat 75,8% kenaikan pada penambahan dan pengembangan kelompok tani  hingga berjumlah 586.680 Kelompok Tani pada tahun 2018 dibanding tahun 2014 yang hanya berjumlah 322.390 Kelompok Tani,” ujar Momon.

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) juga terjadi peningkatan. Di tahun 2014 ada 37.632 sedangkan tahun 2018 63.435 orang. Peningkatan ini terjadi hingga 68,6%. Tren penumbuhan dan pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) yang dibiayai Kementerian Pertanian dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 sebanyak 3.995 unit KEP.

“Manfaat penyuluhan dan pengembangan SDM Pertanian dirasakan langsung oleh masyarakat. Terbukti, penurunan inflasi bahan makanan Indonesia dari 11.35 % di 2013 hingga 1% di 2017 adalah pertama kalinya dalam sejarah Indonesia dan juga di dunia. Keberhasilan ini adalah hasil dari kerja keras ikhlas SDM Pertanian yang Mandiri, Profesional dan Berdaya Saing,” kata Momon.

Atiyyah Rahma