Trade-off yang Harus Dihitung Cermat

Pembangunan infrastruktur untuk mendukung pertanian di Pulau Jawa memang pelik dan harus menghitung untung-ruginya secara cermat. Pasalnya, mempertahankan tutupan hutan yang sudah di bawah 30% juga harus berhadapan dengan potensi terjadinya konversi lahan sawah.

“Posisinya agak sulit, memang. Dengan jaringan irigasi yang parah dan sawah yang makin terancam oleh konversi, maka perlu dihitung secara cermat. Ada trade-off memang,” ujar Direktur Kajian Strategis dan Kebijakan Pertanian IPB, Dodik Ridho Nurrochmat.

Menurutnya, pilihan pelik itu adalah produktivitas lahan sawah di Jawa.
Ini pilihan sulit, sementara kebutuhan pangan juga terus meningkat. Itu sebabnya, pemerintah harus merevitalisasi sawah dan jaringan irigasi yang ada di Jawa. Sementara pada saat yang sama, kalangan industri dan properti juga terus mengincar lahan di Jawa.

“Bisa dibayangkan jika pemerintah daerah berlomba-lomba mengubah kawasan persawahan menjadi kawasan industri atau perumahan. Ini bisa berbahaya,” tandasnya.

Itu sebabnya, Dodik cenderung mengambil jalan tengah terkait pembangunan waduk di Jawa yang bakal menelan hutan. Dia hanya meminta pembangunan waduk sebisanya tidak sampai memakan kawasan konservasi. AI