Dorong Integrasi ke Jejaring Rantai Suplai Global, Indonesia Pamerkan Produk Bahan Mamin di Food Ingredients Europe 2024

Industri makanan dan minuman berkontribusi tertinggi terhadap ekspor industri pengolahan nonmigas dengan sumbangan nilai ekspor mencapai USD4,55 miliar pada Oktober 2024, tertinggi di antara industri pengolahan nonmigas. Karenanya, Indonesia terus berupaya meningkatkan daya saing industri makanan dan minuman di kancah internasional. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/11/2024).
Menurut Menperin, salah satu upaya yang ditempuh untuk memperluas pasar subsektor industri tersebut adalah melalui partisipasi di pameran internasional, termasuk pada Food Ingredients Europe (FIE) 2024 di Frankfurt, Republik Jerman.
Ajang tersebut, ungkap Agus Gumiwang, merupakan bagian dari jaringan pameran terkemuka di dunia (Asia, Amerika Utara, Afrika, Australia, dan Eropa) untuk produk kandungan bahan makanan minuman. Pameran yang dihadiri pemasok, produsen, dan profesional ini menjadi barometer tren terkini dan inovasi industri bahan makanan dan minuman.
Pada FIE 2024 yang berlangsung pada 19-21 November 2024, Indonesia mengeksplorasi berbagai isu dan tren terkini pada industri makanan dan minuman, seperti sustainability, functional ingredients, serta nutrisi yang dipersonalisasi berdasarkan kebutuhan konsumen secara individual. Perhatian konsumen juga mulai mengarah pada bagaimana Artificial Intelligence (AI) membuka peluang inovasi baru pada industri ini.
Paviliun Indonesia hadir dengan tema “Indonesian Naturals”, dan area seluas 62,95 meter persegi di Hall 4.2 Messe Frankfurt, serta menghadirkan tujuh pelaku industri di sektor makanan dan minuman, yakni PT Agar Swallow, PT Algalindo Perdana, PT Hakiki Donarta, PT Hydrocolloid Indonesia, PT Indo Aneka Atsiri, PT Mignon Sista International, dan PT Surya Indoalgas.
Fasilitasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan kesempatan bagi co-exhibitor, untuk memperkenalkan keunggulan produk, dan inovasinya kepada dunia internasional, serta masuk ke rantai pasok global. Partisipasi Kemenperin dalam FIE 2024 ini merupakan kolaborasi antara Direktorat Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional dan Direktorat Jenderal Industri Agro Kemenperin, bersama Centrum tot Bevordering van de Import uit Ontwikkelingslanden/CBI Belanda.
Selain ketujuh co-exhibitor di Paviliun Indonesia, beberapa Perusahaan asal Indonesia (PT Amarta Carrageenan Indonesia, PT Grand Kakao Indonesia, PT Indonesia Lifa Algae Karaginan, PT Lautan Natural Krimerindo, PT Sari Mas Permai, Origine, Indoharvest Spice) juga turut berpartisipasi secara mandiri.
Sebagai produsen terkemuka berbagai macam produk makanan dan minuman, Indonesia terkenal dengan bahan-bahan kandungan alami yang melimpah dan berkualitas tinggi, bersumber dari Sabang hingga Merauke, serta dapat diolah lebih lanjut menjadi produk makanan dan minuman dengan kualitas terbaik. “Hal tersebut dibuktikan dengan diakuinya standar dan kualitas produk-produk melalui sertifikasi internasional yang merupakan persyaratan untuk memasuki pasar internasional, khususnya pasar Eropa,” tambah Menperin.
Antusiasme pengunjung menggambarkan tingginya minat pasar terhadap produk yang dihadirkan oleh pelaku industri Indonesia, yang tidak hanya menonjolkan keunggulan produk natural ingredients namun juga keterlibatan perusahaan dalam mendukung isu-isu sustainability. Ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat internasional. Peluang kolaborasi juga dijajaki para co-exhibitor Indonesia dengan co-exhibitor dari negara lain di FIE2024 sebagai potential buyer. “Dengan pendekatan ini, diharapkan para pelaku industri Indonesia dapat lebih siap menjawab ekspektasi dan kebutuhan buyer internasional,” ujar Agus.
Pada FIE 2024, capaian yang dihasilkan mencapai lebih dari 204 kontak bisnis dan nilai potensial transaksi sebesar 5,6 juta dolar AS serta menarik lebih dari 1000 pengunjung Pavilion Indonesia yang terdiri dari pebisnis, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya. Capaian tersebut menunjukkan bahwa permintaan global atas produk-produk natural ingredients Indonesia sangat kuat dan terus bertumbuh. “Kami optimistis melalui pendampingan dan fasilitasi kepada industri dalam negeri, pangsa pasar produk natural ingredients asal Indonesia di dunia semakin meningkat, dan posisinya semakin kuat dalam rantai suplai global,” lanjutnya.Buyung N