FAO: El Nino Berlanjut Sampai Pertengahan 2024

Foto: Antara

Indonesia harus waspada. Fenomena cuaca El Nino diprediksi baru akan berakhir paling tidak sampai semester I 2024, di mana curah hujan di bawah normal terjadi di seluruh wilayah Amerika Latin dan meningkatkan kekhawatiran terhadap produksi pertanian.

Prakiraan terbaru itu termuat dalam laporan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) seperti dilaporkan Reuters, Kamis (19/10).

Suhu muka laut Samudera Pasifik melonjak dalam beberapa bulan terakhir, “dengan pemanasan yang lebih kuat di sepanjang pantai Amerika Selatan,” demikian laporan FAO.

Perkiraan untuk triwulan pertama 2024 menunjukkan bakal terjadi hujan yang lebih besar ketimbang biasanya di Peru, Ekuador, dan Meksiko serta adanya kondisi kering yang sedang terjadi saat ini di Brasil, Guyana dan Suriname.

Meski demikian, laporan FAO mengatakan bahwa kondisi kemarau yang terjadi saat ini di Amerika Tengah akan berakhir sampai akhir tahun ini.

Laporan FAO juga menegaskan bahwa sektor pertanian, yang termasuk di dalamnya subsektor tanaman pangan, peternakan, kehutanan dan perikanan, secara khusus merupakan kelompok yang sangat rentan mengingat sektor ini bisa menyerap 26% kerugian ekonomi selama kondisi suhu ekstrem dan naik menjadi 82% selama kekeringan.

Jenis-jenis ikan tertentu seperti ikan teri (anchovies) dan tuna di pantai utara Peru dan wilayah selatan Ekuador secara khusus sangat berisiko, lapor FAO.

Sektor perikanan Ekuador melaporkan terjadinya penurunan tangkapan tuna 30% sejak Februari.

El Nino dan pola cuaca lawannya, La Nina, telah memberi dampak serius terhadap produksi tanaman pangan utama, seperti gandum, beras dan jagung di Amerika Latin, yang sangat tergantung dengan bahan baku tersebut.

Kondisi ekstrem yang disebabkan oleh El Nino telah menghantam kawasan ini, tapi sekaligus secara simultan menghadapi dampak perubahan iklim, seperti gelombang panas, lapor FAO.

FAO mengatakan, mereka telah menjalankan rencana untuk memobilisasi sumberdaya yang ada kepada masyarakat paling rentan di beberapa negara yang terdampak cuaca ekstrem. AI