Sebuah konsorsium yang terdiri dari delapan kelompok industri perkayuan Amerika Serikat menandatangani surat kepada Komisi Eropa, yang mendesak ditundanya batas waktu pemberlakuan kepatuhan Undang-undang Deforestasi Uni Eropa (EUDR) sampai 24 bulan ke depan (2 tahun).
Seperti diketahui, EUDR telah dilaksanakan pada Juni 2023 untuk membatasi dampak pasar Uni Eropa (UE) terhadap terjadinya deforestasi global dan degradasi hutan. Selain itu, EUDR juga bertujuan mendorong terjadinya rantai pasok yang bebas deforestasi, mengurangi emisi gas rumah kaca serta melindungi HAM.
Kepatuhan terhadap EUDR dijadualkan mulai 30 Desember 2024. Perusahaan-perusahaan besar yang memperdagangkan produk kayu di pasar UE harus membuktikan bahwa komoditi kayu mereka bukan berasal dari daerah atau wilayah yang baru saja mengalami deforestasi atau berkontribusi terhadap degradasi hutan.
Dalam surat elektroniknya (surel) yang dikirim kepada Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, konsorsium perdagangan kayu AS sepakat bahwa mereka “memandang hutan yang sehat dan pengelolaan yang lestari berkelanjutan merupakan tanggung jawab utama… Namun, sebuah aturan yang mencakup masalah ini dan skalanya harus diimplementasikan dengan penuh kehati-hatian serta uji tuntas. Tambahan waktu 24 bulan akan memberikan waktu yang cukup baik untuk regulator maupun produsen untuk memahami, mengevalusi dan mempersiapkan perubahan substansial di seluruh sektor yang diperlukan untuk mematuhi UU tersebut.”
“Sebagai pemimpin global di era modern dalam pengelolaan hutan yang lestari dan produksi hasil hutan, AS sudah mewujukkan tujuan EUDR. Observatorium UE mengenai deforestasi dan degradasi hutan secara tepat menunjukkan bahwa deforestasi di AS dapatlah diabaikan.”
Konsorsium AS ini terdiri dari American Hardwood Export Council, American Forest & Paper Association, American Wood Council. Decorative Hardwoods Association, Forest Resources Association, Hardwood Federation, National Alliance of Forest Owners, and U.S. Industrial Pellet Association. AI