Sayuran sawi memiliki bermacam-macam jenis, salah satunya adalah Sawi Pagoda. Sawi Pagoda juga dikenal dengan nama Ta Ke Chai dan Tatsoi. Sawi pagoda memang menggoda. Bagaimana tidak? Sawi pagoda memiliki bentuk seperti bunga yang mekar, daunnya berbentuk oval dan berwarna hijau pekat yang sangat mencolok, serta bagian batang dan daun yang renyah. Sawi ini jarang ditemui dipasaran, namun sudah ada yang mulai membudidayakannya hanya saja tidak sebanyak sawi-sawi lain pada umumnya.
Konon, sawi pagoda, memiliki kandungan yang sangat berperan baik untuk kesehatan tubuh manusia. Daun hijau tua dari sawi pagoda sangat tinggi kalsium, beta karoten dan Vitamin A, C, dan K, dan juga mengandung kalium, fosfor, dan zat besi dan potassium yang tinggi serta kandungan seratnya yang tinggi sehingga baik bagi organ pencernaan. Selain kandungan gizinya yang baik untuk kesehatan, rasanya juga tidak kalah lezatnya, enak dan renyah. Sayuran ini dimasak dengan cara ditumis atau di soup.
Sawi pagoda memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran sawi yang lain. Jadi bisa menjadi peluang bisnis juga jika sayuran ini dibudidayakan. Budidaya sawi pagoda disarankan dilakukan dengan hidroponik karena pemeliharaan lebih mudah, gangguan hama lebih terkontrol, kuantitas produksi lebih tinggi dari penanaman di tanah, kualitas tanaman lebih sehat karena tidak menggunakan pestisida kimia dan ramah lingkungan.Mudahnya budidaya sawi pagoda secara hidroponik mendorong petani muda untuk menekuni usaha di bidang pertanian.
Sawi Pagoda merupakan tanaman sayuran yang kaya akan manfaat dan vitamin. Mengkonsumsi sawi pagoda akan memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh, diantaranya sangat baik bagi kesehatan mata manusia, menjaga kesehatan kulit, membantu dalam proses pembekuan darah jika adanya luka pada tubuh, membantu pembentukan sel-sel darah merah dan sumsum tulang serta mampu mencegah penyakit kanker.
Kepada Agroindonesia, Rizky petani muda di Malang, Jawa Timur yang membudidayakan sawi pagoda di rumahnya menyatakan,hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah.
Secara harfiah, hidroponik berarti penanaman dalam air yang mengandung campuran hara. Hidroponik sistem NFT (Nutrient Film Technique) adalah salah satu sistem hidroponik yang menggunakan sistem sirkulasi nutrisi. NFT mensirkulasi aliran nutrisi tipis atau serupa dengan film. NFT bertujuan agar tanaman mendapatkan nutrisi, air dan oksigen secara bersamaan.
“NFT efisien karena penggunaan aplikasi air dan nutrisi yang bersamaan dapat menghemat tenaga kerja dan waktu. Sistem NFT harus menggunakan listrik untuk pompa air yang berfungsi untuk sirkuasi nutrisi,” paparnya.
Selain itu, air dan nutrisi dipompa ke seluruh bagian akar tanaman dan dialirkan kembali ke tandon dan disirkulasi kembali ke akar tanaman. Namun dalam budidaya hidroponik secara NFT ini yang perlu diwaspadai adalah turunnya hujan yang dapat merusak tanaman apabila terpaan airnya terlalu deras. Oleh karena itu, terkadang atap pada hidroponik dengan sistem NFT ini sangat dibutuhkan.
Menurutnya, sebelum dilakukan penyemaian, rockwool dipotong terlebih dahulu dengan ukuran 2 x 2 x 2 cm dan diberikan 1 lubang tanam. Setelah itu, masukkan benih sawi pagoda pada media semai rockwool dengan isi satu lubang rockwool untuk satu benih pagoda. Benih yang telah disemai diletakkan dalam nampan dan berikan air secukupnya sampai pada kondisi lembab.
Kemudian semaian tadi ditempatkan pada lokasi yang memiliki cahaya yang cukup dan terlindungi dari air hujan. Setelah itu lakukan pengamatan setiap hari, jika media semai terlihat kurang lembab maka lakukan penyiraman dengan menggunakan spray dengan menggunakan air biasa, pagi atau sore hari,”ujar pemuda lulusan Fakultas Pertanian Universitas di Jember.
Untuk penyemaian sawi pagoda hidroponik, kata Rizky, siapkan alat dan bahan, seperti Rockwool, benih sawi pagoda, gergaji besi/cutter, dan instalasi atau media hidroponik. Rockwool sebagai media tanam sawi pagoda terlebih dahulu dipotong dengan ukuran 2 x 2 x 2 cm dan diberikan 1 lubang tanam. Masukkan benih sawi pagoda ke rockwool yang sudah dilubangi, 1 lubang diisi 1 benih.
Setelah benih masuk ke media tanam, basahi dengan air secukupnya sampai pada kondisi lembab Selanjutnya letakkan semaian selada pada tempat yang memiliki cahaya yang cukup dan terlindungi dari air hujan
Yang perlu diingat aalah rutin untuk cek kelembapan rockwool. Siram setidaknya 2 kali sehari. Tetapi tetap perhatikan media tanam jangan sampai basah karena yang dibutuhkan pada proses penyemaian adalah lembab dan bukan basah.
“Setelah itu lakukan pengamatan setiap hari, jika media semai terlihat kurang lembab maka lakukan penyiraman dengan menggunakan spray dengan menggunakan air biasa, pagi atau sore hari. Dan tetap jaga kelembapan media tanam,” ungkapnya.
Dikatakan Rizky, jika semaian sawi pagoda yang telah berjumlah 2 – 3 daun bersama-sama dengan rockwoolnya dapat segera dipindahkan ke sistem hidroponik pada pagi atau sore hari. Memindahkan bibit dari ruang semaian ke sistem hidroponik dapat dilakukan ke netpot ukuran 5 atau 7 cm. Pindah tanam dilakukan dengan menggunakan sistem hidroponik NFT. Jarak tanam untuk tanaman pagoda adalah 20 cm per lubang tanam. Jarak tanam harus selalu diperhatikan karena akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman terutama pada saat proses fotosintesis. Ketika sawi pagoda sudah dipindah tanamkan, maka nutrisi AB Mix Daun untuk sayuran sudah bisa diberikan.
Dijelaskannya, kebutuhan nutrisi pada tanaman sawi pagoda yaitu nutrisi AB mix dengan ppm 500-1400. Nutrisi harus diberikan sesuai ketentuan, karena tanaman kekurangan nutrisi (kurang dari 500 ppm) maka daun sawi pagoda akan pucat dan berwarna kuning. Sedangkan jika nutrisi melebihi 1400 ppm, maka rasa sawi pagoda akan terasa pahit. Pemberian nutrisi lebih baik dilakukan pada pagi hari, tepatnya pada pukul 9 pagi. Suhu dari nutrisi AB mix yang diberikan juga tidak boleh melebihi 28 °C. Karena akan menyebabkan daun Sawi Pagoda ini layu, dan memiliki akar coklat.
Sawi pagoda umumnya dapat dipanen ketika berumur 40 – 50 hari setelah tanam. Menggunakan sistem hidroponik, sawi pagoda akan dapat dipanen menjadi 30 – 35 hari setelah tanam terutama dengan sistem NFT.(Shanty)