Kredit Usaha Rakyat (KUR) kini menjadi satu harapan bagi pelaku usaha untuk mendapatkan modal di tengah kian berkurangnya anggaran pemerintah.
Untuk membantu pelaporan KUR, Kementerian Pertanian (Kementan) beberapa waktu lalu meluncurkan aplikasi digital pelaporan kredit bersubsidi tersebut.
Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Nasdem, Yessy Melania mengapresiasi peluncuran aplikasi pelaporan KUR yang dilakukan jajaran Kementan beberapa waktu lalu. Aplikasi tersebut sangat tepat untuk menggenjot penyerapan KUR sebagai alternatif pembiayaan usaha bagi para petani.
“Saya mengapresiasi kinerja Kementan terkait peluncuran aplikasi pelaporan KUR karena aplikasi ini sangat membantu petani dalam mengikuti secara prosedural administrasi dari persyaratan KUR,” ujar Yessy dalam rapat kerja bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Senin (11/4/2022).
Yessy mengatakan, transpormsi cara tradisional menuju cara digital sangat dibutuhkan dalam menghadapi industri 4.0 yang mana semua akses harus dibuka secara transparansi. “Akses prosedural KUR harus mudah agar petani bisa menjadi bagian dari layanan KUR,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, capaian penyaluran KUR kementan selama 2021 sangatlah besar, di mana tahun 2021 telah dinikmati oleh 7,5 juta debitur dan permintaannya terus meningkat.
Realisasi KUR pertanian tahun 2021 mencapai Rp85,5 triliun atau 122% dari target Rp70 triliun yang melibatkan 2,6 juta debitur. Capaian ini naik lebih tinggi dibandingkan capaian KUR pertanian 2020 yang hanya sebesar Rp 55 triliun.
Pertahankan Capaian Prestasi
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi IV dari Fraksi Golkar, Hanan A. Rozak meminta jajaran Kementan untuk mempertahankan berbagai prestasi yang selama ini telah dicapai.
Adapun prestasi yang harus dipertahankan, salah satunya terkait peningkatan produksi beras untuk menjaga kebutuhan masyarakat selama pandemi COVID-19 serta hari besar Lebaran.
“Pada 2023, harapan kami tentunya apa yang sudah dicapai selama ini bisa dipertahankan, Pak Mentan. Kita sudah sekian tahun tidak impor beras dan jangan sampai impor lagi pada tahun depan. Bapak ini punya target untuk meningkatkan dan harus kita jaga bersama,” ujar Hanan.
Dalam kesempatan itu, dia mengucapkan terima kasih karena mengetahui bahwa ketersediaan beras sampai Mei 2022 dalam keadaan aman.
Meski demikian, sebut Hanan, pihaknya masih mendapati sejumlah keluhan terkait masalah harga besar di pasaran.
“Namun, saya kira kalau harga ini kan supply and demand atau permintaan persediaan saja. Paling penting bagi saya, barangnya masih cukup, masih ada di tingkat lapangan,” jelasnya.
Terkait masalah harga, sebut dia, merupakan urusan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Bagi Hanan, Kementan dinilai sudah menyajikan data yang cukup akurat.
Petani Manfaatkan KUR
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyarakan petani Kabupaten Lebak, Banten untuk memanfaatkan KUR Pertanian. KUR merupakan sarana yang sangat baik untuk mengembangkan sektor pertanian.
Sebab, kata Syahrul, petani dapat memanfaatkan KUR untuk berbagai kegiatan seperti membeli alat mesin pertanian (Alsintan) maupun pengembangan lainnya dari hulu hingga hilir.
Mentan mengaku cukup senang karena serapan KUR Pertanian sejak kali pertama diluncurkan hingga kini tetap berkembang cukup baik. “Pertumbuhannya sangat pesat karena memang KUR Pertanian ini amat berguna bagi petani dalam mengembangkan budidaya pertaniannya,” katanya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menyebutkan, KUR Pertanian tak hanya mendorong pertumbuhan produktivitas pertanian, tetapi juga pendapatan petani itu sendiri.
Menurut dia, hal tersebut sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional, yakni menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan pendapatan petani dan menggenjot ekspor.
“Kami akan terus bekerja agar serapan KUR ini semakin besar di masyarakat. Saya meminta kepada kepala daerah di Indonesia dan juga pihak perbankan untuk bersama-sama menggenjot penyerapan KUR Pertanian ini,” ujar Ali.
KUR Pertanian, lanjut Ali, menggeliatkan perekonomian masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19. Pemanfaatan KUR Pertanian oleh petani membuat roda ekonomi dasar kembali bergerak yang artinya memiliki kontribusi besar bagi pergerakan perekonomian secara nasional.
“KUR mendorong pergerakan roda ekonomi dasar masyarakat sehingga dapat kembali meningkatkan daya beli, khususnya petani yang memiliki modal untuk mengembangkan budidaya pertanian mereka,” ujar Ali.
KUR Bantu Petani Gorontalo
Sementara petani di Gorontalo merasakan betul manfaat KUR Pertanian. Dengan KUR, persoalan klasik berupa permodalan dapat teratasi. Petani pun dapat mengembangkan budidaya pertanian dengan lebih baik.
Mentan Syahrul mengatakan, KUR Pertanian memang diperuntukkan bagi petani mengembangkan sektor pertanian untuk berkembang lebih baik lagi. “Dengan KUR Pertanian, persoalan permodalan dapat teratasi. Petani dapat mengembangkan pertanian mereka dengan KUR Pertanian,” kataya.
Dirjen PSP Kementan, Ali Jamil juga meminta para petani memanfaatkan KUR Pertanian untuk mengembangkan budidaya pertanian mereka.
KUR Pertanian, kata dia, dapat diakses untuk modal awal, pembelian pupuk subsidi hingga pengembangan budidaya pertanian dari hulu hingga hilir.
“Anggaran yang besar tersebut dapat digunakan masyarakat terutama yang memiliki kemauan dan semangat tinggi untuk berkarya di dunia usaha tani,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa pemanfaatan KUR dapat dilakukan untuk mendukung berbagai kegiatan pertanian. Kegiatan pertanian yang dimaksud mulai dari musim tanam, panen, pascapanen, hingga packaging atau pengemasan.
Menurut Ali, KUR akan berguna untuk meningkatkan nilai jual produk-produk pertanian.
Direktur Pembiayaan Dirjen PSP Kementam, Indah Megahwati mengatakan, dengan KUR Pertanian petani tidak perlu mengkhawatirkan permodalan. Sebab, kredit usaha rakyat dapat membantu memenuhi hal ini.
Tak hanya itu, dia juga mengungkapkan, petani tidak perlu khawatir untuk mengembalikan permodalan. Hal ini karena KUR bisa dikembalikan dengan cara dicicil atau saat panen.
“Saya optimis melalui pemanfaatan KUR secara optimal, aktivitas budidaya yang dikembangkan petani akan berjalan dengan maksima,” ucap Indah. PSP
Sawah Diserang Hama, Kementan Imbau Petani NTT Ikut AUTP
Kementerian Pertanian (Kementan) mengimbau para petani di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk segera mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
Imbauan ini menyusul serangan hama belalang yang terjadi di persawahan setempat. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pertanian sangat rentan terhadap serangan hama organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dan dampak perubahan iklim.
Kehadiran AUTP, lanjut Mentan SYL, dapat melindung petani dari risiko kerugian akibat hal tersebut. Pasalnya, asuransi pertanian yang diluncurkan pihaknya melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) ini pada dasarnya merupakan program perlindungan.
“Dengan AUTP, petani mendapat perlindungan dalam mengolah budidaya pertanian mereka,” terangnya.
Kebermanfaatan AUTP lebih lanjut dijelaskan Direktur Jenderal (Dirjen) PSP Ali Jamil menuturkan. Jika mengikuti program perlindungan ini, petani akan mendapat pertanggungan sebesar Rp 6 juta per hektare per musim.
“Dengan begitu, petani tetap memiliki modal untuk kembali memulai usaha pertanian ketika mengalami gagal panen,” terang Ali.
Selain sebagai jaminan, dia menambahkan, program AUTP juga dirancang untuk menjaga produktivitas petani melalui manfaat pertanggungannya.
“Produktivitas adalah hal yang kami jaga dengan baik. Dengan pertanggungan AUTP, kami berharap produktivitas pertanian tak terganggu dan terjaga dengan baik,” kata Ali.
Di sisi lain, Direktur Pembiayaan Ditjen PSP Kementan Indah Megahwati menyebutkan bahwa ada sejumlah syarat yang perlu dipenuhi untuk mengikuti AUTP. Salah satunya, petani merupakan anggota kelompok tani (poktan).
Selanjutnya, petani membayar premi senilai Rp36.000/hectare/musim tanam dari total premi Rp180.000/ha/musim tanam. Sisanya, sebesar Rp144.000/ha/musim disubsidi oleh pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Setelah itu, petani harus mendaftarkan areal persawahan 30 hari sebelum musim tanam. “Ada banyak manfaat dari program asuransi pertanian ini. Jadi, kami mengimbau petani untuk mengikuti program perlindungan ini agar budi daya pertanian berjalan dengan baik,” ucapnya. PSP