PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) akan mengalokasikan 65% dana hasil IPO nya atau sebesar 49,1 juta dolar AS untuk berinvestasi pengembangan bisnis korporasi.
Direktur Utama GMF, Iwan Joeniarto, mengatakan, selain refinancing & modal kerja, dana IPO juga telah digunakan untuk pendanaan investasi. “Sebanyak 12% dari dana IPO sudah kami gunakan untuk pendanaan investasi,” ujar Iwan di Jakarta, Rabu (30/05/2018).
Menurutnya, dana tersebut digunakan untuk peningkatan kapabilitas, pembelian Tools & Equipment, peningkatan infrastruktur ICT dan juga infrastruktur umum lainnya yang menunjang perawatan pesawat. Di kesempatan yang sama Iwan juga mengatakan bahwa ekspansi bisnis GMF terus dikejar sebagai upaya pengembangan bisnisnya.
“Project International Footprint Australia khususnya, saat ini kami sedang kejar finalisasinya agar bisa segera beroperasi. Selain itu, optimalisasi Hangar milik MMF di Surabaya juga kami lakukan karena pasar perawatan pesawat propeler dan general aviation yang dikerjakan disana masih sangat bagus,” ungkap Iwan.
Dia juga menjelaskan bahwa pengembangan bisnis GMF masih on-track sama halnya dengan penunjukkan Investor Strategis. Menurutnya, saat ini masih berlangsung proses negosiasi, dan diharapkan mencapai kesepakatan pada awal Semester II 2018.
“Kami cukup selektif dalam memilih, dalam hal ini kami dibantu Financial Advisor untuk menyeleksi calon investor strategis terbaik yang membawa nilai tambah yang signifikan bagi GMF. Investor strategis ini nantinya diharapkan dapat membantu GMF tidak hanya dari segi finansial tapi juga transfer knowledge dan membawa pasar untuk GMF,” kata Iwan.
Iwan juga menambahkan bahwa di tahun 2018 ini GMF menargetkan pertumbuhan revenue sekitar 15% dengan net profit yang diharapkan tetap pada angka double digit.
“Beberapa inisiatif dilakukan GMF dalam menjawab target ini yaitu dengan merealisasikan berbagai Strategic Initiatives, memetakan kembali bisnis potensial dan strategi penetrasi psar serta melakukan optimalisasi dalam efisiensi,” pungkas Iwan.
Dia mengungkapkan kalau perusahaan berhasil membukukan kinerja positifnya di kuartal I 2018 ini. Selama kuartal I tahun 2018, perusahaan berhasil meraih pendapatan operasional senilai 115,9 juta dolar AS atau meningkat 9,3% Year on Year (YoY) setelah pada triwulan yang sama pada tahun 2017, GMF membukukan pendapatan 106,1 juta dolar AS.
Pada kuartal pertama 2018, GMF juga mencatatkan laba operasional 12.8 juta dolar AS, meningkat dari 12.5 juta dolar AS di Q1 2017 (tumbuh 2.2% YoY). Sementara laba bersih dicatatkan sebesar 7,4 juta dolar AS (margin 6,3%).
Sumbangsih pendapatan di kuartal I tersebut didapat dari kontribusi Line Maintenance sebesar 20 juta dolar AS sedangkan Repair & Overhaul yang didalamnya merupakan bisnis airframe, component dan engine, sebesar 95,9 juta dolar AS. Buyung