Dengan tajuk Festival Pangan Lokal 2023 Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta menggelar perhelatan yang menggabungkan atraksi, visualisasi, sosialisasi, dan edukasi terkait Pola Pangan Sehat melalui pemanfaatan kearifan lokal sebagai pijakan untuk pengembangan sektor wisata kuliner Yogyakarta.
Festival Pangan Lokal ini digelar selama tiga hari dari tanggal 18-20 Agustus 2023, di Lapangan Padmanaba, SMA Negeri 3 Yogyakarta. Kegiatan itu dilakukan untuk memberikan edukasi pemanfaatan pangan pada masyarakat guna mengurangi food waste.
Banyak gerai dibuka, seperti bursa tanaman pangan, hortikultura, tanaman hias. Jajanan tradisional pun turut ditampilkan hingga olahan tanaman dan olahan ikan yang sudah siap saji, praktis menjadi buruan warga masyarakat. Tidak hanya menyuguhkan gerai-gerai makanan tapi juga ada atraksi musik, pemutaran film tentang pangan, dan ngopi bareng untuk diskusi. Juga ada tiga panggung untuk menampilkan beberapa kreasi yang akan ditampilkan oleh beberapa siswa sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK).
Festival itu dibuka pada Jumat, 18 Agustus 2023, pukul 16.30 oleh Pj. Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo S.H., M.E d, dengan melakukan seremonial 3 Simbol Produksi Pangan; membunyikan bunyi bunyian pengusir burung, simbol panen memanen sayuran kobis, simbol olahan mengolah apem dan dengan sebuah tarian pembukaan Tari Warak Dugder yang disajikan dengan apik oleh Sanggar Seni Kapeka..
Dalam laporan sambutannya, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Ir. Suyana menyampaikan, Indonesia kini menduduki peringkat kedua negara food waste atau boros pangan setelah Arab Saudi. Oleh sebab itu, pihaknya perlu melakukan edukasi dengan melakukan kegiatan-kegiatan. Salah satunya Gerakan Ibu Mengonsumsi Protein (Gembrot), dengan membagikan 100 makanan mengandung protein pada ibu hamil dan menyusui.
Suyana menambahkan, di Festival Pangan Lokal 2023 selain gerai atau stand pameran, ada lomba-lomba yang diadakan seperti; lomba landscape tanaman sayuran, pertanian dari tanaman yang ditanam dirumah, lomba olahan nasi kucing, yang hasilnya nanti akan dilelang. Juga ada kontes cabai, yang menjadi program dari Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, dimana nantinya setiap rumah diharuskan menanan cabai supaya nantinya tidak terdampak kenaikan harga cabai.
“Untuk menanam cabai itu diusahakan ditanam di sebelah timur rumah karena matahari muncul dari timur. Serta hindarkanlah dari air hujan,” pesannya.
Disampaikan juga oleh Suyana, meski dari sisi ketahanan sebagian besar wilayah dalam kondisi baik, Kota Yogyakarta tetap bukan daerah penghasil pangan. Jadi untuk meningkatkan cadangan pangan, perlu kerja sama dengan daerah penghasil komoditi pokok dan optimalisasi lahan pekarangan.
“Program gemar mananam perlu kita gerakkan lagi pascapandemi ini dengan semboyan nandur opo sik dipangan, mangan opo sik ditandur (menanam apa yang dimakan, makan apa yang ditanam) ,” ujarnya
Sementara itu Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo S.H., M. Ed menjelaskan, Festival Pangan Lokal Yogyakarta 2023 menyuguhkan berbagai stand dari jajanan hingga pertanian dan hasil olahannya.
Agenda ini, ungkapnya, digulirkan sebagai upaya pengenalan potensi pangan di Kota Pelajar.Terlebih dengan keterbatasan wilayah yang hanya seluas 32,5 kilometer persegi saja, Kota Yogyakarta tetap memiliki kekuatan dalam hal produksi pangan, meski jumlah cenderung sangat terbatas. Tetapi kesulitan dan tantangan itu harus dijawab dengan peluang bagaimana dapat menanam minimal sayuran dan buah-buahan pada lahan sempit di sekeliling rumah.
“Dan tantangan bisa dibuktikan oleh masyarakat, yang mayoritas mampu menyajikan presentasi lewat landscape sayuran yang ditampilkan dalam event Festival Pangan Lokal,” ujarnya
Dalam kesempatan itu Pj Walikota didampingi Ka Dinas Pertanian dan Pangan Kota, Ketua Team Penggerak PKK Kota, Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta dan pejabat lain yang terkait, mengunjungi stand – stand dan 38 land scape tanaman sayur pertanian, serta berdialog dengan para petani dan penggerak pertanian. (Anna Zulfiyah)