Kementan Tebar Benih Tanaman Multiguna Sorgum Bioguma

sorgum (foto: prashant290 dari Pixabay)

Sorgum manis varietas unggul, Bioguma Agritan akan disebarluaskan khusunya untuk masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) dan Lampung ada akhir 2020. Selain bijinya yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan, banyak manfaat lain dari sorgum bioguma. Niranya bisa dijadikan bahan baku etanol sementara ampasnya bisa untuk pakan ternak.

Penyebaran sorgum bioguma merupakan kerja sama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) dengan Indonesia Cerdas Desa (ICD) yang merupakan mitra program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Melalui perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh dua belah pihak secara virtual, Jumat (5/6/2020), ICD akan menerima 100 kg benih sorgum bioguma kelas breeder seed (BS) untuk dikembangkan dan disebar di desa binaan yang berada di Sumsel dan Lampung.

“Seratus kilo ini nanti akan kita bagi dua. 50 kg untuk di Sumsel, 50 kg di Lampung,” ujar Ketua Umum ICD, M Taufik.

Kemudian, lanjut Taufik pihaknya telah menyediakan lahan seluas 8.300 hektare untuk mengembangkan varietas unggul baru (VUB) rakitan Balitbangtan tersebut. Hasil dari pengembangan ini pun diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani.

“Kalau pengembangan ini berhasil, saya yakin akan menggiring para petani di wilayah-wilayah yang lahannya tidur untuk ikut menanam,” jelasnya.

Dalam kerja sama ini, Kepala Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen), Mastur mendorong agar petani nantinya tidak hanya memanen biji sorgumnya saja, akan tetapi memanfaatkan seluruh bagian tumbuhannya karena sorgum merupakan tanaman yang multiguna.

“Nira pada batang sorgum ini bisa dijadikan bioetanol, ampasnya juga bisa jadi pakan, sehingga pemanfaatannya menjadi lebih maksimal,” ujar Mastur.

Sebelumnya, Kepala Balitbangtan, Dr Fadjry Djufry menyebut bahwa kerja sama yang terjalin antar lembaga dan instansi merupakan langkah kongkret dalam mendiseminasikan hasil penelitian. Terlebih masih banyak masyarakat yang belum mengenal komoditas sorgum.

“Tentu kami berharap melalui kerja sama yang terjalin, produk Balitbangtan khususnya sorgum bioguma lebih mudah dikenal dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarat yang lebih luas,” ungkap Fadjry beberapa waktu lalu.

Sebagai informasi, Sorgum bioguma sendiri merupakan VUB yang baru dilepas pada pertengahan 2019. Kelebihan varietas ini diantaranya potensi hasil biji rata-rata 7 ton per hektar, brix gula dalam batang mencapai 15,5%, volume nira mencapai 122 ml dan biomasa batang 44-54 ton per hektare.

Dari segi manfaat, biji sorgum dapat dijadikan pangan berupa beras dan tepung pengganti terigu. Nira dapat diolah menjadi gula cair, kecap dan bioetanol. Sementara batang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak (silase) dan dapat diratun hingga tujuh kali.

Atiyyah Rahma