Kopi Indonesia Makin Diminati di Kanada

Kopi Lompubattang dari Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan

Kopi khas Indonesia (Indonesian specialty coffee) semakin banyak dikonsumsi masyarakat Kanada. Melihat kondisi ini, kegiatan promosi pun makin gencar dilakukan “Konsumsi kopi masyarakat Kanada dalam rentang usia 18-79 tahun mencapai 71%. Kami berharap kopi Indonesia akan semakin banyak dikonsumsi di Kanada,” ujar Kepala ITPC Vancouver Rafika Arfani, Selasa (22/05/2018).

Salah satu kegiatan promosi yang baru dilakukan adalah Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan Konsul Jenderal RI (KJRI) Vancouver bekerja sama dengan Nusa Coffee menyelenggarakan Indonesian Specialty Coffee: From Farm to Cup pada 24 April 2018 di British Columbia, Vancouver, Kanada. Nusa Coffee merupakan kedai kopi di Vancouver yang khusus menjual kopi khas Indonesia.

Sebanyak 80 orang penggiat kopi seperti pengolah kopi (roaster), importir kopi, pemilik kedai kopi, peminat kopi, media, dan influencer hadir meramaikan acara ini. Acara dikemas dalam bentuk gelar wicara (talk show) dan pengujian cita rasa kopi (coffee cupping/tasting).

Acara gelar wicara menghadirkan sejumlah tokoh kunci sebagai narasumber guna mendiskusikan serba-serbi kopi khas Indonesia seperti Said Baabud (TPSA Project), Hiro Tsujimoto (Republica Coffee), Mike Li (Los Beans), Diana Kosmanto (Orang Utan Coffee), Mahyana Sari (KSU Arinagata), Daroe Handojo (Specialty Coffee Association of Indonesia), dan Normand Roy (TFO Canada). Selain itu Matt Johnson dari Prototype Coffee, salah satu microroaster di Vancouver, juga hadir sebagai moderator.

”Acara ini bertujuan untuk memfasilitasi penyuplai kopi khas Indonesia dengan buyer potensial Kanada sekaligus memperkenalkan kopi Indonesia pada masyarakat Kanada,” ungkap Rafika.

Sementara itu, penyuplai kopi dari Indonesia yang turut hadir adalah petani kopi Aceh Gayo asal Takengon yang mewakili lima koperasi yaitu Meukat Komoditi Gayo, Kokowagayo, KSU Arinagata, Orang Utan Coffee, dan Redelong Organic Cooperative serta perwakilan PT Sulotco yang memperkenalkan kopi Toraja. Para penggiat kopi yang hadir dapat berkomunikasi langsung dengan para petani untuk mengetahui cara kopi Indonesia diproduksi.

Seluruh penyuplai kopi yang hadir pada acara ini merupakan mitra Kanada-Indonesia Trade and Private Sector Assistance (TPSA) yang merupakan proyek kerja sama antara Kementerian Perdagangan dengan Global Affairs Canada.

Selain itu, pada acara ini juga ditandatangani nota kesepahaman (MoU) antara PT Kopiku Indonesia dengan Nusa Coffee. Kesepakatan yang telah dibuat mencakup beberapa kerja sama dalam hal penyediaan pasokan kopi, pengembangan produk, dan peningkatan keahlian para pekerja.

Nilai impor kopi Kanada dari dunia selama tahun 2017 mencapai 1,29 miliar dolar AS atau naik 8,10% dibandingkan tahun 2016 yang tercatat sebesar  1,19 miliar dolar AS. Sebagian besar impor kopi Kanada dipasok dari Amerika Serikat sebesar  428,6 juta dolar AS, Kolombia  231,5 juta dolar AS, Brasil 145 juta dolar AS dan Guatemala  96,70 juta dolar AS.

Sedangkan nilai ekspor kopi Indonesia ke dunia pada tahun 2017 tercatat mencapai  34,45 juta dolar AS atau naik 6,1% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat  32,45 juta dolar AS. Buyung