Dalam kunjungan kerjanya ke Seoul, Korea Selatan (Korsel), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengajak investor negeri ginseng untuk menanamkan investasinya di bidang akuakultur, pariwisata dan pengawasan garis pantai terutama di wilayah perairan Natuna.
Sewaktu dikunjungi Luhut, Perdana Menteri Korsel, Lee Nak-Yeon pun berjanji pemerintahnya akan menanamkan modalnya di Natuna. “Sebenarnya sebelum saya menjabat sebagai perdana menteri, saat saya menjadi gubernur di wilayah selatan Korea Selatan, saya pernah berniat untuk menanamkan modal di wilayah Natuna, tetapi belum terealisasi. Saat inilah waktu yang tepat berinvestasi di sana,” ujar Nak-Yeon dalam siaran pers yang dirilis Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Selasa (19/12/2017).
Sebelumnya, Luhut bertemu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, Korsel, Kim Young-Choon. Pada kesempatan ini Indonesia mengajak negeri ginseng tersebut untuk berivestasi lebih banyak di bidang kemaritiman dan menggali teknologi yang bisa mengolah sampah plastik di laut dan sungai.
“Kami juga mengharapkan hadirnya teknologi dari Korea Selatan dalam proyek ini, termasuk yang sedang kami kerjakan saat ini yaitu pembersihan sungai Citarum yang dikenal sebagai sungai paling kotor di dunia. Sebelumnya tidak ada yang menyentuh hal ini,” kata Luhut.
Menurut Luhut, Indonesia ingin menjadi negara yang bersih dari sampah plastik di laut dan memiliki sungai yang bersih. Pemerintah sudah memulainya dengan program bersih-bersih sampah dan mengolahnya menjadi tenaga listrik di 8 kota besar.
Dalam rangkaian kunjungan kerja di Seoul, Luhut juga bertemu dengan Menteri Pertanahan, Infrastuktur dan Transportasi Korsel, Kim Hyunmee. Indonesia membutuhkan investasi luar negeri untuk membiayai proyek infrastruktur.
Menurut Hyunmee, seiring dengan tren yang mendunia saat ini, pemerintahnya aktif berinvestasi di bidang infrastruktur. Pihaknya berkomitmen untuk ikut serta dalam pembiayaan Light Rail Transit (LRT) tahap 2 dan 3. Untuk itu Korsel ingin kepastian investasi. “Korea Selatan sangat tertarik mengikuti tender bakal pelanting untuk LRT, produk kami ini sudah terkenal secara global,” kata Hyunmee. Fenny