Melalui Hannover Messe 2023, RI Bidik Investasi Rp 14 Triliun

Setelah sukses berpartisipasi sebagai Official Partner Country pada Hannover Messe 2021: Digital Edition, Indonesia kembali dipilih sebagai Partner Country Hannover Messe 2023 secara fisik.

“Partisipasi Indonesia sebagai Official Partner Country dalam gelaran Hannover Messe 2023 merupakan langkah strategis dalam mengatasi tantangan dan peluang industri 4.0 serta potensi besar untuk menjalin kemitraan menuju industri 4.0,” kata Dirjen Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kemenperin Eko S.A Cahyanto dalam acara Press Briefing Indonesia sebagai Official Partner Country Hannover Messe 2023 di jakarta, Rabu (08/03/2023).

Melalui pameran itu, Eko menegaskan pemerintah Indonesia membidik komitmen investasi hingga Rp14 triliun. Target itu dihitung dari biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk menggelar booth pameran di Hannover Messe 2023, yakni Rp140 miliar.

Dana Rp140 miliar itu berasal dari anggaran Kemenperin yang digunakan untuk membangun paviliun Indonesia dengan desain kapal pinisi, dan juga untuk pelaksanaan seminar-seminar, beserta akomodasi

“Kami sampaikan target kira-kira setidaknya dari biaya yang kita keluarkan ada 100 kali lipat kita dapat,” kata Eko.

Namun dia mengakui kalau target tersebut tidak bisa dicapai dalam waktu satu tahun, diperlukan waktu beberapa tahun agar investor dapat merealisasikan investasinya di Indonesia.

Menurut Eko, kehadiran Indonesia kembali sebagai Partner Country Hannover Messe 2023 secara fisik dapat dimanfaatkan tidak hanya sebagai ajang nation branding, tetapi juga untuk menunjukkan perkembangan industri Indonesia dalam mengimplementasikan industry 4.0.

Selain itu, kehadiran Indonesia sebagai Partner Country Hannover Messe 2023, harus dimanfaatkan untuk  memperkenalkan kekuatan teknologi industri serta mendorong keterhubungan industri Indonesia dengan jejaring rantai suplai global.

“Tentunya hal ini berperan penting dalam memperkuat hubungan bilateral dan kerjasama ekonomi Indonesia dengan Jerman, tidak hanya terbatas pada perdagangan, investasi dan industri saja, tetapi juga akan menyentuh pada dimensi pembangunan berkelanjutan (sustainability development),” jelasnya.

Di pameran itu, Indonesia akan membangun booth dengan luas lahan kurang lebih 3000 m2 yang akan menampilkan berbagai kegiatan diantaranya untuk memperkenalkan kemampuan teknologi industri Indonesia, dan juga untuk mendorong berbagai kerjasama terkait, transfer teknologi, benchmarking kemampuan/penguasaan teknologi, serta juga promosi investasi.

“ Diharapkan dari aktifitas tersebut akan didapat pengembangan jejaring kerja atau networking yang akan berujung pada kesepakatan bisnis,” ujar Eko.

Dia mengungkapkan ada sebanyak 157 perusahaan Indonesia yang akan berpartisipasi dalam pameran yang akan brlangsung pada pada 17-21 April 2023  tersebut.

Sementara itu Winardi Hanafi Lucky. Direktur Eropa II, Direktorat Jenderal Amerika – Eropa, Kementerian Luar Negeri, menyebutkan kalau keikutsertaan Indonesia dalam pameran Hannover Messe itu sangat penting mengingat posisi negara Jerman di Uni Eropa.

“Jerman dapat membantu kita untuk mendorong tercapainya perjanjian UE-CEPA antara Uni Eropa dengan Indonesia yang telah ditargetkan pemerintah rampung pada tahun ini,” ucapnya. Buyung N