Menperin Optimis Kinerja Industri Mamin Makin Cemerlang

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto optimis kinerja industri makanan dan minuman (mamin) nasional bakal terus cemerlang.  Hal ini mengacu pada  perkembangan positif sektor industri tersebut dimana pada tahun 2017 sektor ini sebagai penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri nonmigas yang mencapai 34,33 %. Di samping itu, pertumbuhananya sebesar 9,23 % atau mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2016 sekitar 8,46 %.

Selanjutnya, nilai ekspor produk mamin termasuk minyak kelapa sawit pada tahun 2017 mencatatkan di angka US$31,7 miliar, sehingga mengalami neraca perdagangan yang positif apabila dibandingkan dengan impor produk mamin pada periode yang sama sebesar US$9,6 miliar.

“JIka dilihat dari perkembangan realisasi investasi sektor industri mamin pada tahun 2017, yakni mencapai Rp38,54 triliun untuk PMDN dan PMA sebesar US$1,97 miliar,” ungkap Airlangga pada pembukaan Pameran Produk Industri Makanan dan Minuman Tahun 2018 di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (23/4).

Menperin mengatakan pemerintah akan terus berupaya untuk meningkatkan inovasi dan daya saing industri mamin seiring dengan ditetapkannya sektor ini sebagai salah satu dari lima sektor percontohan dalam implementasi Industri 4.0 di Indonesia. Apalagi, industri mamin telah  mampu memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional.

“Industri mamin berperan penting terhadap pemerataan usaha di Tanah Air, di mana para pelakunya sebagian banyak berskala industri kecil dan menengah (IKM),” kata Menperin

Menperin menjelaskan, pihaknya sudah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0 yang diresmikan langsung Presiden Joko Widodo. Langkah strategis yang menjadi gerakan nasional ini bertujuan untuk mentransformasi dan mengintegrasikan dunia digital atau online dengan lini produksi di sektor industri.

Optimisme juga dilontarkan Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto yang menyampaikan, industri mamin nasional diyakini tetap tumbuh positif pada tahun 2018. Momentum pemilihan kepala daerah yang berlangsung tahun ini di berbagai wilayah di Indonesia berpotensi dapat meningkatkan konsumsi produk mamin lokal.

“Trennya memang pertumbuhan industri mamin di atas 7 persen, dengan catatan adanya aturan atau kebijakan yang mendukung peningkatan produksi. Kami memproyeksi kinerja industri mamin tahun ini sebesar 8-9 persen, sebagai target moderat,” ungkapnya.

Untuk itu, lanjut Panggah, mutlak dilakukan sinergi program dan kegiatan antara pemerintah dan  stakeholder dalam pengembangan industri mamin nasional, mulai dari mempermudah akses bahan  baku, sistem logistik dan distribusi, serta kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menciptakan  inovasi. “Upaya ini juga mendukung dalam penerapan Industri 4.0,” imbuhnya.Buyung N