
Korea saat ini menjadi negara favorit tujuan ekspor kayu dan non-kayu dunia. Untuk itu, perlu ada upaya yang lebih kolaboratif dan multi pihak untuk mendorong kinerja ekspor kayu dan non kayu ke Korea.
Demikian dikatakan Dubes RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi pada pertemuan dengan Ketua Umum APHI, Indroyono Soesilo beserta jajaran Dewan Pengurus dan Direktur Eksekutif di Jakarta, Selasa (17/9/2019).
Menurut Umar, impor plywood ke Korea Selatan terus meningkat dari tahun ke tahun. “Makin besarnya kebutuhan kayu lapis di Korsel membuat negara ini sangat bergantung pada impor dan angkanya terus naik setiap tahun,” ujar Umar.
Dari tahun 2012-2016 misalnya, tren kenaikan impor kayu lapis Korsel mencapai rata-rata 5,6%. “Dan impor kayu lapis dari Indonesia berada di peringkat ke dua setelah China dengan nilai mencapai 200 juta dolar AS,” sebut Umar.
Plywood dari Indonesia sangat bersaing di Korea Selatan. “Oleh karena itu perlu dipertahankan, bahkan jika memungkinkan ditingkatkan,” ujar Umar.
“Apa-apa yang menjadi kendala hendaknya diinventarisir dan dicari solusinya bersama, sehingga ekspor kayu lapis ini bisa meningkat dari tahun ke tahun,“ imbuh dia.
Sugiharto