Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur meminta industri mebel dan kerajinan Jepara bertransformasi dari pengrajin menjadi inovator dan dari produsen menjadi brand builder.
“Jepara bukan hanya kaya akan warisan, tapi juga memiliki masa depan yang sangat menjanjikan. Dengan nilai ekspor mebel dan kerajinan yang menembus lebih dari 300 juta dolar AS pada tahun lalu, Jepara menyumbang lebih dari 35 persen dari total ekspor mebel dan kerajinan Jawa Tengah, serta menyerap lebih dari 70.000 tenaga kerja. Jepara telah menjadi ikon ekspor produk ukiran Indonesia yang menjangkau lebih dari 100 negara,” ujar Sobur dalam acara Pengukuhan Pengurus DPD HIMKI Jepara Raya yang digelar di Lucca Resort & Residence, Jepara, Selasa (22/04/2025) .
Sobur juga menggarisbawahi tantangan besar yang dihadapi: globalisasi, digitalisasi, dan meningkatnya persaingan dari negara-negara seperti Vietnam dan Tiongkok. Menyikapi hal ini, dia menyerukan pentingnya transformasi industri Jepara—dari pengrajin menjadi inovator, dan dari produsen menjadi brand builder.
Kepada pengurus DPD HIMKI Jepara yang baru dilantik di bawah kepemimpinan Hidayat Hendra Sasmita dari CV. Karya Eksindo Prima, Sobur menyampaikan empat agenda strategis yang perlu segera diakselerasi yakni, penguatan daya saing melalui kurasi dan inovasi desain, konsolidasi produksi dan klasterisasi berbasis keunggulan lokal, pemanfaatan teknologi digital untuk perluasan pasar ekspor sert kemitraan strategis dengan pemerintah daerah guna menciptakan ekosistem industri yang berkelanjutan dan inklusif.
“DPP HIMKI akan terus mendampingi. Kami ingin Jepara dikenal bukan hanya karena sejarah ukirannya, tetapi juga karena masa depan industrinya. Selamat bertugas kepada seluruh pengurus. Mari kita bekerja bersama secara nyata, karena kemajuan HIMKI Jepara adalah refleksi dari kemajuan industri mebel dan kerajinan nasional,” tegas Sobur.
Potensi Jepara: Kekuatan Lokal yang Mendunia
Sebelumnya, Musyawarah Daerah (Musda) ke-3 DPD HIMKI Jepara Raya telah diselenggarakan pada 29 Oktober 2024 dengan tema “Kreativitas Desain: Pilihan atau Keharusan?”. Dalam forum tersebut, Hendra Sasmita terpilih sebagai Ketua DPD HIMKI Jepara Raya periode 2024–2027.
Dalam sambutannya, Hendra menyatakan komitmen untuk mengemban amanah dengan semangat kolektif dan kolaboratif. Ia menekankan pentingnya dukungan dari para senior serta seluruh pemangku kepentingan industri dalam mewujudkan program kerja HIMKI yang konkret dan berdampak.
“Kami siap menjalankan seluruh program organisasi dengan semangat kebersamaan dan tanggung jawab bersama. Kami ingin memastikan bahwa HIMKI hadir bukan hanya dalam konsep, tetapi dalam aksi nyata,” ujarnya.
Jepara sendiri memiliki karakteristik yang sangat khas. Sebagai satu-satunya sentra industri di Indonesia dengan akar sejarah ukiran sejak abad ke-16—terutama pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat—Jepara memiliki legitimasi sejarah yang kuat. Artefak peninggalan seperti ukiran di Masjid Mantingan menjadi bukti otentik keunggulan Jepara dalam seni ukir yang terus hidup dan berkembang.
Saat ini, Jepara dikenal secara global sebagai pusat produksi mebel dan kerajinan ukir dengan lebih dari 400 eksportir aktif yang melayani pasar di 113 negara. Jepara menyumbang hampir 40% ekspor mebel dan kerajinan Jawa Tengah, terutama untuk pasar Eropa dan Amerika Serikat.
Dukungan dari Pemerintah Kabupaten Jepara di bawah kepemimpinan Bupati Dian Kristiandi SE dan Wakil Bupati Gus Hajar, serta sinergi dengan Forkopimda, memperkuat ekosistem industri setempat. Pemerintah daerah juga telah mengembangkan klaster-klaster produksi untuk memudahkan distribusi dan akses bagi pembeli lokal maupun mancanegara yang datang langsung ke Jepara.Buyung N