Tingkatkan Daya Saing, Menperin Dukung Keberlanjutan Program HGBT

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mendukung rencana pemerintah melanjutkan program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) yang memberikan keringanan harga bagi industri dalam mendapatkan gas untuk kegiatan industrinya.
“Kami pasti mendukungnya. Kami sudah merasakan manfaat bagi industri ketika mereka bisa menikmati harga gas yang baik dapat menciptakan daya saing. Jadi, kalau kita tidak menciptakan daya saing di internal kita, akan sulit berkompetisi,” jelas Agus di Jakarta, Rabu (20/03/2024).
Sebelumnya, pemerintah telah meluncurkan program HGBT dengan menetapkan harga gas sebesar 6 dolar AS per mmbtu kepada tujuh sector industry yakni baja, keramik, kaca, petrokimia, oleochemical, sarung tangan karet. Kebijakan subsidi harga ini sudah berjalan sejak 2020 dan berakhir pada akhir tahun ini .
Mengenai dilanjutkan atau tidaknya program ini, pemerintah akan melakukan evaluasi terlebih dahulu terhadap industri penerima. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun telah meminta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk melakukan evalusi terhadap industri yang menikmati kebijakan harga gas murah tersebut.
Agus mengingatkan bahwa program HGBT merupakan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan daya saing industri nasional.
“HGBT ini kan program pemerintah, dasarnya Perpres. Jadi karena Perpres saya kira semua yang dianggap terlibat dalam program pelaksanaan HGBT ya itu harus melaksanakan,” ucapnya.
Dirinya menegaskan bahwa kebijakan program HGBT ini harus benar-benar dilaksanakan oleh semua pihak yang terlibat.
“Kalau kita lihat benar dari isi Perpres-nya, dimana pada intinya untuk meningkatkan daya saing, industri membutuhkan akses bahan baku yang lebih mudah, lebih pasti, bahan bakunya lebih murah dan sebagainya, termasuk dalam konteks gas sebagai bahan baku industri ya harus dilaksanakan. Kalau engga dilaksanakan ya bagaimana? Kalau sudah di tanda tangan Presiden tapi tidak dilaksanakan oleh para pembantunya kan jadi aneh,” papar Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. Buyung N