Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Pengembangan AMMDes Dipercepat

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya mempercepat pengembangan Program Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) untuk memobilisasi hasil-hasil pertanian dari desa ke kota serta meningkatkan produktivitas pertanian di pedesaan.

“Program AMMDes sangat strategis sebagai upaya untuk membantu meningkatkan perekonomian di pedesaan dengan menyiapkan alat transportasi multiguna baik sebagai alat transportasi maupun alat produksi,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara Pembukaan AMMDes Summit 2018 serta Pameran Platform dan Komponennya di Jakarta, Selasa (27/03/2018).

Menperin menjelaskan, kendaraan pedesaan dirancang dengan dua fungsi sekaligus, yakni fungsi transportasi untuk memobilisasi hasil-hasil pertanian dari desa ke kota, serta fungsi alat produksi dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian di pedesaan.

“Dengan fungsi mutiguna tersebut, kendaraan ini sangat ideal digunakan untuk meningkatkan konektivitas antara pusat ekonomi di kota dan pusat penghasil kebutuhan pokok di desa,” ujarnya.

AMMDes  dilengkapi spesifikasi teknis khusus untuk dapat mengakses daerah-daerah yang selama ini pembangunan infrastrukturnya tertinggal. Dengan akses yang lebih bagus akan menstimulus kegiatan ekonomi di wilayah tersebut sehingga mengurangi ketimpangan antara desa dan kota,

Selain dampak positif di bidang ekonomi, ungkap Airlangga, program AMMDes dapat membuka peluang bagi pelaku industri nasional untuk menguasai kemampuan bidang penelitian dan pengembangan (R&D), terutama rancang bangun dan desain otomotif. “Penguasaan teknologi ini sangat penting sebagai landasan pengembangan industri otomotif dalam negeri ke depan,” tuturnya.

Menperin menjelaskan, kebutuhan kendaraan pedesaan dapat pula dijadikan sebagai base load pengembangan industri komponen otomotif dalam negeri. “AMMDes didesain dengan memaksimalkan kemampuan industri kita melalui penggunaan komponen yang dibuat di dalam negeri terutama oleh industri kecil dan menengah (IKM). Selain itu, spare part mudah didapat di pasaran serta pemilihan atau adopsi teknologi yang sesuai dengan kondisi alam dan demografi Indonesia,” ungkapnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Kemenperin terus bertekad mengoptimalkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) AMMDes melalui konsolidasi dengan para pelaku industri nasional. Upaya ini telah berhasil membangun komitmen kerja sama sebanyak 60 pelaku industri dalam negeri yang siap menjadi pemasok komponen AMMDes,  di mana 22 di antaranya merupakan IKM.

Akhir Tahun 2018

Menperin menargetkan, mobil pedesaan yang dikembangkan Kemenperin bersama pelaku industri nasional bisa dipasarkan pada akhir tahun 2018. Saat ini, tengah dirancang regulasinya yang antara lain terkait dengan tingkat keamanan dan fitur di kendaraan.

“Mobil pedesaan yang sudah ada di pasar, misalnya Wintor dan KHS. Kami berharap, pada kuartal ketiga ini mobil pedesaan yang kami siapkan sudah bisa kelihatan bentuknya,” ujarnya. Airlangga pun berharap, prototipe kendaraan pedesaan tersebut bisa diproduksi oleh industri komponen otomotif dalam negeri.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Harjanto.mengatakan, saat ini, industri lokal telah mampu memproduksi hingga 183 jenis komponen atau setara 68 % dari nilai total pengembangan AMMDes. Ke depannya, kemampuan ini akan terus didorong agar TKDN-nya semakin meningkat.

Oleh karenanya, guna mendukung percepatan pengembangan AMMDes, dibutuhkan langkah sinergi  dan dukungan kebijakan antar-instansi pemerintah. “Dari sisi kebijakan industri, saat ini Kemenperin sedang menyiapkan regulasi berupa rancangan Peraturan Presiden, rancangan Peraturan Menteri Perindustrian dan standar terkait pengembangan AMMDes,” jelas Harjanto. Buyung N