Di tengah ancaman anomali cuaca saat ini, Badan Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (BALITKABI) Kabupaten Malang, terus mengembangkan varietas tanaman unggul.
Salah satunya, varietas kedelai yang tahan dengan perubahan iklim dan bisa ditanam di lahan sub optimal yang masih banyak belum tergarap di wilayah Indonesia. Seperti di pulau Sumatera, Kalimantan serta Papua yang memiliki banyak lahan kering masam.
Pemulia Varietas Kedelai BALITKABI Malang, Heru Kuswantoro, menjelaskan bahwa kini sudah banyak varietas kedelai yang dihasilkan seperti varietas bernama Demos, Depas, Dering, Lentera dan Deja serta Demas 1. Varietas tersebut diproyeksikan untuk mengatasi masalah krisis pangan akibat perubahan iklim.
“Kami telah melakukan sejumlah inovasi, sudah banyak varietas yang telah kami lepas. Salah satunya varietas Demas 1 yang adaktif terhadap lahan kering masam,” ungkap Kuswantoro, kemarin.
Kuswantoro memaparkan, penciptaan varieras unggul kedelai ini, untuk mencapai target pemerintah dalam program ketahanan pangan. Pemerintah harus lebih mengoptimalkan lahan di luar pulau Jawa, yang belum banyak dieksplorasi sebagai lahan pertanian. Selain juga meningkatkan produksi tanam di lahan yang sudah ada.
“Salah satunya dengan program Ibukota Negara Nusantara atau IKN yang ada di Kalimantan, kita bisa memanfaatkan lahan yang sub optimal dengan varietas Depas 1 dan Depas 2 yang cocok ditanam di pulau Kalimantan,” tuturnya.
Dengan bibit unggul sejumlah varietas yang telah berhasil dihasilkan BALITKABI Malang ini, lanjut Kuswantoro, mampu ditanam disejumlah jenis karakter lahan. Serta tahan hama dan juga perubahan cuaca ekstrim.
Sehingga, diharapkan mampu mengurangi ketergantungan ketersediaan kedelai import yang hingga saat ini masih menjadi problematika produksi pangan bangsa ini.
“Kami saat ini juga terus mengembangkan varietas yang tahan dengan perubahan iklim, salah satunya yang berpengaruh pada pecah polong pada hasil kedelai yang mengakibatkan kegagalan panen,” ujarnya.
Kuswantoro menambahkan, BALITKABI Malang hingga saat ini juga terus melakukan penelitian untuk ketahanan tanaman kedelai terhadap perubahan suhu yang ekstrim. Dikarenakan sejatinya, tanaman kedelai adalah tanaman sub tropis yang harus diadaptasikan di iklim tropis Negeri ini, agar bisa tumbuh maksimal.
“Ditengah perubahan cuaca yang kini terjadi, kami juga meneliti terkait ketahanan tanaman. Agar mampu menghasilkan produksi yang baik,” Kuswantoro mengakhiri. Elsa Fifajanti