Perum BULOG dan Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) berkolaborasi dengan membuat nota kesepahaman dalam rangka kerjasama dalam bidang perberasan dan pangan Lain yang salah satu tujuannya mendorong petani muda di dalam negeri untuk memperkuat stok pangan nasional.
Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut adalah Direktur Utama Perum BULOG, Bayu Krisnamurthi dan Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia, Sutarto Alimoeso serta disaksikan Wakil Menteri Pertanian Bapak Sudaryono dan Kepala Badan Pangan Nasional Bapak Arif Prasetyo Adi.
Bentuk kerjasama dari Nota Kesepahaman ini bertujuan sebagai landasan untuk melaksanakan kerjasama di bidang perberasan dan pangan lain mulai dari kegiatan di hulu (melalui kemitraan on farm), pengolahan, pergudangan, penyaluran/penjualan beras dan pangan lain, dan penguatan komunikasi publik terkait beras dan pangan.
Adapun poin-poin penting dalam ruang lingkup kerjasama yang dibahas dalam MoU ini yaitu melakukan kemitraan budidaya pertanian Program Mitra Tani Perum BULOG, melakukan program kampanye bersama untuk mendorong peran petani muda, melakukan kerjasama penguatan cadangan beras pemerintah, melakukan kerjasama pengadaan gabah dan beras petani, melakukan penyaluran dan penjualan beras petani, melakukan pemanfaatan infrastruktur pengolahan masing-masing pihak, Kedua pihak juga melakukan kerjasama penjualan beras dan pangan lain dan melakukan kerjasama penguatan komunikasi publik terkait pangan dan beras.
Kepala Bapan Pangan Nasional, Bapak Arif Prasetyo Adi dalam sambutannya menyampaikan bahwa sedari dulu BULOG dan Perpadi ini sudah menjalin kerjasama, akan tetapi perlu pengesahan secara legal karena seiring dengan transformasi BULOG.
“Nota Kesepahaman bukan hal yang sederhana dan dibalik kegiatan ini harus ada yang namanya driving execution, salah satunya adalah Bapanas telah memerintahkan untuk melakukan penyerapan gabah beras sebanyak 600.000 ton yang perlu dukungan Perpadi” katanya.
Sementara Wakil Menteri Pertanian Sudaryono juga menyampaikan “MoU ini adalah wujud, sinyal, simbol dan komitmen bahwa pangan adalah penting. Kepentingan pertanian fokus untuk memastikan produksi kita cukup, kita mengakui dengan adanya ancaman el nino dibeberapa bulan kedepan, diprediksi memang kalau kita biarkan begitu saja sudah pasti kurang, maka bagaimana kita nambal supaya kekurangannya tidak banyak-banyak dan syukur-syukur bisa cukup”.
Menurutnya, pertanian hulu sampai hilir ini harus kompak, artinya bagaimana penyediaan pupuk, bibit dan lainnya. seperti rencana tanam, bibit harus dipersiapkan setahun kedepan, agar tidak ada kekurangan bibit untuk tanam di tahun depan. Jika itu beres skemanya nantinya, bakal panen banyak dan serapan banyak oleh BULOG dan swasta juga dan kita berharap hilir juga begitu.Buyung N