COP29 UNFCCC Azerbaijan, Paviliun Indonesia Kembali akan Dukung Diplomasi Iklim

Paviliun Indonesia pada Konferensi Perubahan Iklim (COP UNFCCC) ke 23, Fiji di Bonn, Jerman.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali akan menyelenggarakan Paviliun Indonesia pada konferensi perubahan iklim COP ke-29 UNFCCC yang berlangsung di Kota Baku, Azerbaijan, November 2024 mendatang.

Paviliun Indonesia dirancang untuk mendukung diplomasi Indonesia terkait isu perubahan iklim dengan mencerminkan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah bersama masyarakat, pelaku usaha, akademisi, dan para pihak lainnya dalam aksi iklim.

Plt Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Agus Justianto yang menjadi Penanggung Jawab Paviliun Indonesia menjelaskan persiapan penyelenggaraan Paviliun perlu dilakukan jauh-jauh hari dengan sebaik-baiknya

“Perlu upaya menyeimbangkan beragam tema isu dan suara dari berbagai entitas (pemerintah, termasuk eksekutif, yudikatif, dan legislatif, universitas, LSM, masyarakat lokal, dan sektor swasta). Perlu juga menyelaraskan tantangan-tantangan pada agenda global-regional dengan isu-isu yang muncul di tingkat nasional dan lokal,” katanya saat Kick Off Meeting Paviliun Indonesia COP29 UNFCCC di Jakarta, Senin 20 Mei 2024.

Paviliun Indonesia telah berpartisipasi dan menjadi salah satu kunci sukses Indonesia dalam negosiasi perubahan iklim pada COP UNFCCC. Paviliun Indonesia merupakan soft diplomacy untuk menyuarakan aksi, strategi, dan inovasi Indonesia kepada dunia internasional, sebagai wujud nyata bersama-sama memimpin aksi iklim.

Paviliun Indonesia juga mempromosikan program pengendalian perubahan iklim oleh Pemerintah Indonesia bersama para pihak secara konstruktif, integratif, dan elaboratif.

Selain itu, Paviliun Indonesia membuka kesempatan bagi para pihak untuk mengeksplorasi ide, peluang, dan jejaring kerja dalam konteks penguatan upaya pengendalian perubahan iklim di Indonesia.

“Pada COP28 Uni Emirat Arab lalu, peserta yang hadir mencapai 83.000 orang dari seluruh dunia. Paviliun Indonesia memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menampilkan inovasi dan aksi iklim serta kekayaan budaya negara melalui berbagai pertunjukan budaya, kuliner lezat, dan keramahtamahan,” kata Agus.

Pada COP28 UEA Paviliun Indonesia memecahkan rekor dengan menyelenggarakan total 77 sesi panel dengan 379 pembicara. Untuk COP29 Azerbaijan, sesi panel akan dirancang dengan substansi yang padat, efektif, tidak berulang dan mengutamakan semangat kolaborasi. PT Cendekia Mulia Komunikasi akan menjadi event organizer Paviliun COP29 UNFCCC Azerbaijan.

“Diharapkan penyelenggaraan Paviliun Indonesia dapat lebih menarik minat peserta pada jam-jam yang efektif, dan peserta pun dapat lebih menikmati suguhan-suguhan lain Paviliun Indonesia, seperti pameran, interactive multimedia, seni budaya, dan diplomasi kuliner,” ujar Agus. ***