Dihajar Persaingan dan Kekeringan, Petani Yunani Jual “Beras Pernikahan”

Keluarga dan tamu undangan mengambil bungkusan beras, simbol kemakmuran, yang akan ditaburkan kepada pasangan pengantin di Yunani. Foto: Reuters

Petani Yunani menemukan sumber pendapatan baru untuk memasarkan beras-beras patah/pecah atau beras menir setelah dihajar kekeringan dan persaingan sengit. Ketimbang menjualnya sebagai beras murah atau sebagai bahan baku pakan, atau bahkan membuangnya, mereka menemukan pasar baru: tamu undang pernikahan.

Ya, ini adalah pasar yang muncul akibat adanya tradisi pernikahan di negeri Mediterania tersebut. Tradisi menyiram atau menaburkan beras kepada pasangan pengantin baru. Menurut kalangan petani, tradisi ini menjadi pemborosan masyarakat Yunani, yang memperkirakan sekitar 200 ton beras yang masih layak makan terbuang percuma tiap tahunnya.

Dalam sebuah inisiatif baru, sebuah koperasi di Chalastra, wilayah utara Yunani yang merupakan salah satu sentra produksi padi, sejak bulan Mei telah menjual 3 ton lebih beras pecah yang dikemas ulang dan dipasarkan dalam karung putih berlabel “beras pengantin” atau “beras pernikahan”.

Keluarga dan sahabat menaburkan beras kepada pasangan pengantin Apostolos Gatidis (28) dan Apostolia Chatzivretta (28), yang baru menikah pada 25 Oktober 2025 di Thessaloniki, Yunani. Foto: Reuters/Alexandros Avramidis

“Ketika masih banyak orang yang kekurangan gizi… rasanya tidak adil jika beras itu dibuang begitu saja,” ujar Christos Gatzaras, petani berusia 52 tahun yang juga kepala koperasi produsen padi tersebut.

Yunani adalah produsen padi terbesar ketiga di Uni Eropa, dengan produksi tahunan sekitar 250.000 ton yang sebagian besar diekspor. Namun, sektor ini tengah menghadapi tekanan berat akibat persaingan dari impor beras murah asal Asia Selatan serta kekeringan yang melanda kawasan pertanian Yunani.

“Kami menghadapi banyak kesulitan, biaya melonjak, dan tekanan semakin besar,” kata Vasilis Matziounis, petani berusia 34 tahun yang mendukung inisiatif ini.

Setiap tahun, puluhan ribu upacara pernikahan — baik keagamaan maupun sipil — dilangsungkan di Yunani, dan banyak pasangan asing memilih pulau-pulau indah seperti Santorini atau Mykonos sebagai latar pernikahan mereka.

Beras pecah — yakni butir beras yang rusak saat panen atau pengolahan — mencakup sekitar 9% dari ekspor padi Yunani, dan mengalihkannya untuk kebutuhan pernikahan bisa membantu meningkatkan sektor ini.

“Beberapa orang mungkin tetap akan menaburkan beras yang layak makan,” ujar Giannis Gogos, kepala bagian penjualan koperasi utama Chalastra seperti dikutip Reuters. “Tapi dengan cara ini, setidaknya kita bisa mengurangi pemborosan.” AI