Dirjen PSP: Bimtek Penting untuk Optimalkan Alsintan

Pelatihan pengoperasian alat dan mesin pertanian (Alsintan) dianggap mendesak dilakukan agar pemanfaatan bantuan dari pemerintah itu dapat digunakan dengan maksimal. Di samping itu, petani atau kelompok tani juga dapat merawat alat tersebut.

Dinas pertanian di beberapa provinsi seringkali mengadakan pelatihan. Belum lama ini, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jawa Tengah mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) perawatan Alsintan di Desa Doplang, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.

Peserta berjumlah 30 orang dari perwakilan Kelompok Tani (Poktan) tiga kecamatan di antaranya, Kecamatan Adipala, Maos dan Kroya, Kabupaten Cilacap. Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementan, Sarwo Edhy menilai, pelatihan dan sosialisasi penggunaan Alsintan sangat penting.

“Pelatihan atau sosialisasi yang dilakukan kepada Poktan maupun UPJA sangat positif untuk mendorong petani agar bisa memanfaatkan alat tersebut dengan optimal,” katanya di Jakarta, Rabu (7/8/2019).

Menurut dia, pelatihan atau sosialisasi soal Alsintan memang penting untuk meningkatan pengetahuan petani. Petani diharapkan menjadi lebih terbiasa dengan teknologi, sehingga pemanfaatan alat tersebut menjadi maksimal.

Melalui kegiatan tersebut, lanjut Sarwo Edhy, petani bisa lebih optimal menggunakan Alsintan, mulai dari olah tanah sampai panen. Belakangan ini, UPJA di beberapa daerah rutin memberikan sosialisasi pentingnya memanfaatkan Alsintan kepada anggota Poktan maupun Gapoktan.

“Perkembangan teknologi mekanisasi pertanian sudah sangat pesat, sehingga mau tidak mau Gapoktan melalui UPJA harus dapat memenuhi kebutuhan petani melalui pelayanan Alsintan,” ujarnya.

Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah, Tri Susilarjo mengatakan, kegiatan ini agar Alsintan bermanfaat optimal. Distanbun dengan perusahaan penyedia Alsintan, Yanmar, menggelar pelatihan pengoperasian dan perawatan Alsintan traktor roda empat.

Dalam Bimtek ini, petani mendapatkan pelatihan pengenalan fitur dan komponen traktor roda empat dan dilanjutkan praktik langsung di lapangan.  “Materi meliputi perawatan dan penggunaan alat. Dengan materi dan praktik yang dilakukan bisa diaplikasikan di lapangan,” kata Tri.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Supriyanto, meminta petani supaya bantuan Alsintan dari pemerintah dikelola penggunaan dan perawatannya agar Alsintan dapat bermanfaat maksimal bagi petani. Dengan pembekalan ini, diharapkan petani mampu untuk mengoperasikan mesin traktor roda empat di lapangan dengan baik dan aman.

“Setelah Bimtek ini, diharapkan petani penerima bantuan bisa memanfaatkan traktor roda empat untuk mengolah lahan secara efektif. Petani juga dapat memanfaatkan Alsintan tersebut dengan baik dan merawatnya dengan baik,” katanya.

Sementara itu, salah satu peserta dari Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Ngudi Rahayu, Desa Doplang, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Puryanto mengakui, Bimtek ini sangat bermanfaat bagi petani yang akan mengoperasionalkan traktor roda empat.

“Pada musim tanam yang akan datang, ilmu dari pelatihan akan segera kami praktikkan dan alat tersebut akan segera kami manfaatkan dengan baik. Selain itu, kami juga perlu memperhatikan perawatan yang harus dilakukan agar traktor berumur panjang,” katanya.

Bantuan Alsintan

Sementara itu, pemerintah Pusat kembali memberikan bantuan Alsintan, bibit, pupuk dan pestisida untuk petani di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Bantuan tersebut diserahkan kepada 18 kelompok tani di 8 kecamatan.

Bantuan tersebut, untuk kelima kalinya dari Kementan, terdiri dari  4 unit corn sheller, 32 gergaji mesin, 400.000 batang bibit kopi, 190 ton pupuk organik, 400 liter pestisida, 500 batang bibit mangga, dan benih padi untuk lahan 9.930 hektare (ha).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lahat, Januarsyah Hambali mengingatkan, bantuan pertanian itu bukan milik pribadi, melainkan milik kelompok tani. Disarankan pada para kelompok tani agar dapat bermusyawarah dalam pelaksanaan, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.

“Tujuannya kan untuk meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan, guna meningkatkan kesejahteraan petani. Boleh saja disewakan kepada masyarakat, tapi harus dengan kesepakatan kelompok taninya,” tegas Januarsyah.

Besarnya bantuan yang diterima membantu dunia pertanian dan perkebunan Kabupaten Lahat. Bahkan, 65% bantuan berasal dari dana APBN.

“Di sinilah peran pertanian, di mana kontribusinya dalam pemantapan ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja dan pemerataan pendapatan,” katanya.

Penerimaan bantuan Alsintan ini seperti diatur dalam pedoman teknis Ditjen PSP diberikan kepada masyarakat yang merupakan Kelompok Tani (Poktan), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), usaha pelayanan jasa Alsintan (UPJA), Koporasi Petani dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) serta masyarakat tani.

Selain itu, bantuan juga diberikan kepada Pemda Provinsi, Kabupaten/Kota dan Korem/Kodim. “Untuk itu, sebelum mengajukan bantuan Alsintan, kami akan pastikan petani sudah termasuk ke dalam dua kategori tersebut,” kata Sarwo Edhy. PSP