Dukung Program LCEV, Mitsubishi Serahkan Mobil Listrik ke Kemenperin

Sebagai bentuk keseriusan pemerintah Indonesia dalam mengurangi pemanasan global, Kementerian Perindustrian berupaya mempercepat pengembangan produksi kendaraan emisi karbon rendah (Low Carbon Emission Vehicle/LCEV) yang ramah lingkungan, termasuk kendaraan listrik.  Hasilnya sudah terlihat dengan diserahkannya  10 kendaraan listrik oleh Mitsubishi Motors Corportion (MMC) kepada pemerintah Indonesia untuk mendukung program LCEV. Kesepuluh mobil tersebut, terdiri dari delapan unit Mitsubishi Outlander PHEV (model SUV plug-in hybrid) dan dua unit Mitsubishi i-MiEV.

“Salah satu sumber pemanasan global adalah dari emisi CO2 kendaraan bermotor yang mengkonsumsi bahan bakar fosil. Untuk itu, Kemenperin memberikan apresiasi kepada Mitsubishi Motors Corportion (MMC) dan PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia atas kerja sama dalam rangka studi bersama dan sosialisasi penggunaan mobil listrik di Indonesia, “ kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara Serah Terima Kendaraan Listrik Mitsubishi di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (26/02/2018).

Seperti diketahui, pemerintah telah berkomitmen untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29% secara mandiri dan sebesar 41% dengan bantuan internasional pada tahun 2030, seperti disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada COP21 di Paris pada Desember 2015.

Menperin  berharap kerja sama ini menjadi sebuah langkah positif dalam mempercepat pengembangan teknologi industri otomotif nasional yang ramah lingkungan dengan emisi karbon rendah.

Airlangga menjelaskan, serah terima kendaraan listrik ini merupakan tindak lanjut dari komitmen Kemenperin dan MMC melalui penandatanganan kerja sama pada 30 Oktober 2017 dalam mendukung program pengembangan kendaraan LCEV.

 Kerja sama itu mencakup tiga hal, yaitu studi bersama di bidang teknologi dan pengembangan kendaraan listrik, sosialisasi penggunaaan kendaraan listrik dan penggunaan kendaraan listrik untuk kepentingan umum.

Penyerahan kendaraan listrik tersebut dilakukan secara simbolis oleh CEO MMC Osamu Masuko kepada Menperin Airlangga, dan selanjutnya Menperin akan menyerahkan secara simbolis kepada masing-masing Menteri Keuangan, Menteri Perhubungan, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Ristekdikti, Kapolri, serta Kepala BBPT.

Kendaraan-kendaraan tu juga akan disertakan dalam serangkaian studi bersama untuk melihat kinerja mobil listrik di lalu lintas Indonesia yang memiliki karakteristik khusus serta melihat respon konsumen, dan juga sebagai sosialisasi kendaraan listrik di Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Osamu Masuko mengungkapkan bahwa studi bersama ini merupakan langkah untuk mendukung transisi Indonesia ke era industri kendaraan bermotor emisi rendah karbon.

Dia juga menjelaskan mengenai Mitsubishi Outlander PHEV yang memiliki kecepatan maksimal 200 km/jam dan mampu menempuh jarak 800 km dengan kombinasi bahan bakar bensin dan tenaga listrik, sedangkan jika hanya menggunakan tenaga listrik (full EV) mampu menempuh 55 km. “Sementara, Mitsubishi i-MiEV memiliki kecepatan maksimal 120 km per jam dan jarak tempuh 120 km dengan kondisi full charge listrik,” paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Menperin menegaskan, pihaknya bersama stakeholder terkait sedang mereviu peta jalan arah kebijakan dan pengembangan industri alat transportasi nasional dalam rangka menyesuaikan cepatnya perkembangan teknologi industri otomotif, dengan salah satu tujuannya untuk mendorong produksi kendaraan LCEV.

“Tahapan yang telah kami lakukan adalah pengembangan Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2), kemudian akan dilanjutkan dengan kendaraan hibrid hingga kendaraan listrik,” tuturnya. Buyung N