Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menebar optimisme untuk mencapai target Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 dengan berbagai cara.
Salah satunya dengan menggelar pameran sektor kehutanan dan lingkungan hidup bertajuk “13th Indonesia Green Forestry and Environment Expo 2023 di Jogja Expo Center, Yogyakarta, bekerja sama dengan dengan PT. Wahyu Promo Citra.
Pameran yang diselenggarakan mulai tanggal 2-5 Maret 2023 ini merupakan pameran terbesar kehutanan yang menyajikan berbagai produk hasil hutan kayu dan bukan kayu yang bersumber dari praktik pengelolaan hutan lestari, upaya-upaya perlindungan keanekaragaman hayati dan ekosistem, kisah sukses pemberdayaan masyarakat sekitar hutan melalui kemitraan kehutanan, perhutanan sosial, kemitraan konservasi, serta informasi peran sektor kehutanan dan lingkungan hidup dalam upaya pengendalian perubahan iklim.
“Indonesia Green Forestry and Environment Expo merupakan pameran kehutanan dan lingkungan hidup di Indonesia yang sudah terselenggara rutin sejak tahun 2009,” ujar Menteri LHK Siti Nurbaya dalam sambutan pembukaan 13th Indonesia Green Forestry and Environment Expo 2023 yang dibacakan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari KLHK, Agus Justianto, Rabu, 2 Maret 2023.
Tema Indonesia Green Forestry and Environment Expo tahun 2023 adalah “Sukseskan Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Melalui Sinergi Sektor Kehutanan dan Sektor Industri”.
“Tema ini merupakan manifestasi dari semangat dan optimisme kita bersama mengakselerasi implementasi pengendalian perubahan iklim di Indonesia,” imbuh Agus.
Agus pun mengajak para stakeholder sektor kehutanan dan lingkungan hidup untuk bekerjasama dalam mengatasi perubahan iklim. “Perubahan iklim menuntut kita mengedepankan multilateralisme, paradigma kolaborasi dan kerja sama. Kita semua harus menjadi bagian dari solusi,” tegasnya.
Sementara itu Gubernur Provinsi DIY yang hadir diwakili oleh Plh. Sekretaris Daerah DIY, Wiyos Santoso, menyatakan dalam sambutannya bahwa menjadi suatu kehormatan Yogyakarta dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan “Indonesia Green Forestry & Environment Expo ke-13”.
“Kita hadir disini untuk sebuah urgensi, yaitu mengajak generasi muda untuk mencintai hutan dan lingkungan hidup di era keterbukaan informasi publik. Bagaimanapun, saat ini, dunia sedang menghadapi tantangan lingkungan hidup yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Wiyos.
Atas alasan itulah, Gubernur DIY berpikir perlunya untuk turut menciptakan generasi muda cinta lingkungan, dengan cara yang produktif dan berkelanjutan. Untuk itu, saya mencoba menawarkan beberapa alternatif strategi, yang bisa diimplementasikan, seperti pendidikan sebagai kunci, mendorong generasi muda untuk mengambil tindakan dengan cara yang positif, mewaspadai potensi jebakan media sosial dan diseminasi informasi publik lainnya, dan memastikan bahwa suara generasi muda harus diakomodir dalam proses pengambilan keputusan yang memiliki dampak terhadap lingkungan.
Pada kesempatan tersebut juga diadakan Sarasehan dengan mengangkat tema “Kelola Generasi Muda Cinta Hutan dan Lingkungan Hidup dalam Era Keterbukaan Informasi Publik” dengan narasumber Direktur Jenderal PHL dan Kepala Komisi Informasi (KIP) Pusat. Bertindak sebagai moderator Raden Rara Bita Saraswati, Diajeng Jogja tahun 2021.
Turut hadir dalam pembukaan “13th Indonesia Green Forestry and Environment Expo 2023, Ketua KIP, Sekretaris Utama BRGM, Sekretaris Utama BPS, Deputi Bidang Perencanaan dan Evaluasi BRGM, Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BRGM, Para Kepala UPT KLHK, Kepala Kelompok Kerja Lingkup BRGM, Kepala Sub Kelompok Kerja Lingkup BRGM, Pimpinan Dunia Usaha, Akademisi, para pelajar, serta komunitas di lingkup Provinsi DIY. *** Anna Zulfiyah