Lebaran sudah semakin dekat. Di hari hari ke depan nanti kita akan menyaksikan peningkatan pembelian bahan kebutuhan pokok oleh masyarakat yang ingin merayakan hari raya tersebut.
Untuk menghadapi lonjakan kebutuhan itu, pemerintah harus terus melakukan upaya keras agar masyarakat bisa mendapatkan bahan-bahan kebutuhan pokok dengan harga yang murah.
Memang untuk mencegah lonjakan harga jual bahan kebutuhan pokok menjelang Lebaran ini, pemerintah telah melakukan kegiatan pasar murah di berbagai tempat. Melalui kegiatan pasar murah itu, pemerintah dengan bantuan asosiasi dan produsen produk pangan bisa menjual bahan kebutuhan pokok dengan harga yang jauh lebih murah dari yang ada dip saran saat ini. Misalnya saja daging sapi yang di pasar murah dijual dengan harga Rp 70.000 per kilogram. Padahal di pasar tradisional dan super market, harga daging sapi sudah mencapai Rp 100.000 per kilogram.
Melalui kegiatan pasar murah ini, memang banyak masyarakat yang tertolong karena mereka bisa berhemat akibat adanya selisih harga antara di pasar murah dengan di pasar-pasar biasa.
Namun, kegiatan pasar murah bukanlah senjata yang ampuh bagi pemerintah untuk mengatasi lonjakan harga secara tidak wajar menjelang Lebaran. Pasalnya kegiatan pasar murah hanya dilakukan di sejumlah wilayah saja dan tidak rutin dilakukan setiap hari.
Pemerintah juga harus melakukan kegiatan yang dampaknya tidak ahanya dirasakan oleh penduduk di satu wilayah saja, tetapi juga secara menyeluruh atau secara nasional.
Karena itu, kegiatan seperti upaya pencegahan aksi penimbunan, kelacnaran distribusi bahan kebutuhan pokok serta kegiatan impor, jika pasokan dalam negeri tidak bisa memenuhi kebutuhan, harus segera dilaksanakan.
Sunarni Rahayu
Banyumas