Kebun Karet di Kalimantan Selatan Perlu Peremajaan, Ternyata Ini Alasannya

Pekerja dan Kebun Karet (foto: Kemenperin)

Luas kebun karet di Kalimantan Selatan (Kalsel) hingga tahun 2018 mencapai 271.000 hektare (Ha). Seluas 15.000 Ha diantaranya butuh peremajaan karena sudah tidak produktif lagi. Peremajaan diharapkan bisa berkontribusi pada peningkatan produksi karet alam di Indonesia.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (KadisBunnak) Kalsel, Suparmi menyatakan, karet merupakan komoditas unggul di Kalsel selain sawit. Untuk itu, perlu dukungan dari pemerintah untuk meningkatkan produksi dan produktivitasnya setiap tahun.

“Untuk meningkatkan produksi tentu melalui program peremajaan karet,” jelas Suparmi saat ditemui di kantor Kadisbunnak, Banjarbaru, Selasa (5/6/2018).

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (KadisBunnak) Kalsel, Suparmi
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (KadisBunnak) Kalsel, Suparmi

Suparmi menjelaskan, untuk melaksanakan program peremajaan kebun karet pemerintah memberikan bantuan berupa benih, pupuk, pestisida, sarana dan prasarana. Hal ini juga sudah didukung oleh Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian.

“Semua fasilitas sudah pemerintah disiapkan untuk peremajaan karet di Kalsel,”jelasnya.

Dari 15.000 hektare kebun karet yang perlu diremajakan di Kalsel, peremajaan telah dilakukan seluas 1.500 Ha. Tahun 2018 akan diupayakan peremajaan mencapai seluas 1.780 ha.

Rata-rata produksi karet di Kalsel mencapai 1.050 kilogram (Kg)/ Ha per tahun, hal tersebut melebihi rata-rata produksi karet Nasional mencapai 1.000 kg/Ha per tahun. Sabrina