Meskipun di tengah tekanan global dan dampak pandemi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimistis industri tekstil dan produk tekstil (TPT) terus agresif memperluas pasar ekspornya, dengan target capaian sebesar 13-14 miliar dolar AS sepanjang tahun 2022.
“Kinerja industri TPT juga diharapkan tetap tinggi, terutama didorong oleh pertumbuhan pesat penjualan melalui platform e-commerce serta kesadaran konsumen akan prinsip-prinsip sustainability pada proses produksi tekstil seiring dengan komitmen penurunan karbon dan konsumsi air dalam proses produksinya,” ungkap Menperin di Jakarta, Sabtu (13/08/2022)..
Dari sisi komoditas, prinsip sustainability juga didorong dengan penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan serta penerapan prinsip circular economy.
Sampai dengan Juni 2022, industri TPT tetap menjadi komoditas andalan ekspor kita dengan nilai yang menembus hingga 6,08 miliar dolar AS atau berkontribusi 5,51 persen terhadap total ekspor nasional.
Industri TPT juga menjadi salah satu sektor yang beperan penting dalam menopang perekonomian nasional, dengan potensinya antara lain menyerap tenaga kerja sebanyak 3,6 juta orang dan berkontribusi sebesar 6,38 % terhadap PDB industri pengolahan nonmigas. Oleh karenanya, industri TPT termasuk sektor yang mendapat prioritas pengembangan berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0.
“Adanya Making Indonesia 4.0 akan mendorong transformasi industri tekstil bisa lebih berdaya saing dan berinovasi tinggi sehingga dapat bersaing dan menjawab permintaan pasar global,” imbuhnya.
Dalam upaya mempercepat implementasi industri 4.0, industri TPT diharapkan dapat memanfaatkan beberapa teknologi kunci untuk memenangkan persaingan global, antara lain artificial intelligence, novel fabrics, Internet of things (IoT), Rapid Data Analysis for Quick Adaptation, mobile commerce, virtual and augmented reality (VR), online vector editors, 3D printing, blockchain dan sustainability.
Di samping itu, Kemenperin telah menginisiasi langkah strategis berupa program substitusi impor 35 persen tahun 2022 untuk mendorong peningkatan utilisasi industri existing, sekaligus peningkatan investasi di Indonesia, baik investasi baru maupun perluasan.
Kemenperin juga melaksanakan program restrukturisasi mesin/peralatan pada industri penyempurnaan kain dan industri pencetakan kain sesuai Peraturan Menteri Perindustrian No. 18 Tahun 2021.
“Upaya ini telah terbukti meningkatkan kapasitas produksi sebesar 21,75 persen, peningkatan realisasi produksi 21,22%, efisiensi energi sebesar 11,86 persen, serta peningkatan volume penjualan baik dalam negeri maupun ekspor sebesar 6,65 persen,” sebut Agus.Buyung N