Kementan Dorong Pengembangan Sapi Pasundan

Peternakan Sapi Pasundan

Kementerian Pertanian mengembangkan sapi pasundan yang merupakan salah satu ternak sapi asli Indonesia. Pengembangan sapi pasundan diharapkan bisa memenuhi kebutuhan daging sapi yang terus meningkat.

“Salah satu kekayaan ternak lokal Indonesia adalah Sapi Pasundan yang telah dipelihara secara turun-temurun dan telah menyatu dengan kehidupan masyarakat peternak Jawa Barat selama ratusan tahun, serta telah dijadikan sebagai sumber penghidupan masyarakat,” ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita seperti dikutip Agro Indonesia, Jumat (22/5/2020).

Dia menuturkan, pengembangan ternak asli Indonesia bertujuan untuk mempertahankan sumber daya genetik ternak lokal, sekaligus sebagai salah satu solusi pemenuhan kebutuhan pangan nasional yaitu daging sapi.

“Kita akan terus dorong dan fokus dalam pengembangan sumber daya ternak lokal sebagai upaya penyelamatan plasma nutfah asli Indonesia,” ungkap Ketut.

Lebih lanjut Ketut menerangkan bahwa sebagai bentuk dukungan teknologi dalam menjaga melestarikan plasma nutfah asli Indonesia, Kementan memiliki Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang dan Balai Inseminasi Buatan (BUB) Lembang sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah Ditjen PKH yang memiliki tugas dan fungsi untuk penyelamatan plasma nutfah dengan memproduksi embrio dan semen beku untuk mendapatkan ternak sapi yang berkualitas.

‘’Selain Sapi Pasundan, saat ini donor sapi lokal (plasma nutfah) yang sudah ada di BET Cipelang termasuk Sapi Aceh, Sapi Bali, Sapi Madura dan Sapi Ongole” tutur Ketut.

Sementara itu, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH, Sugiono menjelaskan berbagai keunggulan sapi pasudan, yakni selain adaptif dengan kondisi agroekosistem di Provinsi Jawa Barat, Sapi ini juga memiliki sistem reproduksi yang baik, dengan rentang beranak yang relatif stabil dan selalu menghasilkan ternak yang mempunyai nilai kondisi tubuh di atas tiga pada skala lima.

“Sapi Pasundan mempunyai potensi untuk menghasilkan daging dengan kualitas premium” ungkap Sugiono.

Sapi Pasundan tambahnya, lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan cuaca. Hal ini memberikan dampak positif terhadap sistem kesehatannya, karena dengan lebih mudah beradaptasi, Sapi Pasundan tidak mudah stres. Selain itu, Sugiono menilai Sapi Pasundan mempunyai prosentasi karkas yang cukup baik, pada kisaran 50 % dengan berat bisa sampai 300-350 kg. Atiyyah Rahma