Kenalkan Inovasi Produk Kayu, FORPRO Gelar Konferensi Internasional Virtual

ICFP 2020

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan (FORPRO) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar International Conference on Forest Products (ICFP) 2020 untuk memperkenalkan berbagai inovasi dan teknologi pengolahan hasil hutan. ICFP edisi ke 3 ini diselenggarakan secara virtual di tengah pandemi COVID-19 yang masih melanda dunia.

“IPTEK hasil hutan harus bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam kondisi pandemi COVID-19 saat ini. Hasil hutan harus dikelola dengan teknologi yang tepat agar dapat memberikan nilai tambah dan manfaat yang berkelanjutan” kata Kepala Badan Litbang dan Inovasi (BLI) KLHK, Agus Justianto saat membuka ICFP, Selasa (1/9/2020).

Agus berharap konferensi internasional yang diselenggarakan dapat memberikan manfaat dan informasi yang berharga bagi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi hasil hutan di masa depan.

Agus juga menekankan tentang pentingnya aktualisasi IPTEK dan inovasi dalam pemulihan ekonomi sebagai dampak pandemik COVID-19. Selain itu, Agus menyebutkan, penerapan IPTEK dapat memberikan peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan penghasilan.

ICFP 2020 menghadirkan 3 pembicara yaitu Profesor Kenji Umemura (Kyoto University), Profesor Nam Hun-Kim (Kangwon University), dan Dr. Jamaludin Malik (FORPRO). Para narasumber memberikan informasi dan berbagi pengalaman dalam pemanfaatan hasil hutan.

Plt. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan sekaligus sebagai Ketua Penyelenggara ICFP 2020, Wening Sri Wulandari menyampaikan bahwa pada ICFP 2020, terdapat 75 IPTEK dan inovasi yang dipresentasikan oleh para peneliti dan akademisi dari berbagai bidang kepakaran dan instusi.

“IPTEK yang dipresentasikan akan diterbitkan dalam IOP Publishing yang terindex Scopus. Saya berharap informasi IPTEK yang dipresentasikan menjadi modal untuk mengembangkan kolaborasi litbang ke depan” terang Wening.

ICFP 2020 dihadiri lebih dari 500 peserta pada sesi pleno. Pada sesi pararel, para peserta terbagi dalam 12 ruang zoom, berdiskusi dan berbagi informasi tentang capaian IPTEK terkait sub tema pengolahan hasil hutan kayu dan non kayu; biomass dan energy terbarukan; bio-composite dan nano technology; pengolahan kayu; kebijakan; dan pengelolaan hutan berkelanjutan.

Sugiharto