Perum Bulog optimis dalam masa panen raya yang jatuh pada bulan Maret dan April 2020 nanti bisa menyerap beras petani di seluruh Indonesia sebanyak 1,7 juta ton. “Sudah dipetakan, daerah-daerah mana yang panen raya,” ujar Dirut Perum Bulog Budi Waseso, saat melakukan sidak ke gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten di Kelapa Gading, Kamis (27/02/2020).
Selain itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pangan ini juga telah memonitor data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Pertanian (Kementan) dan instansi lainnya.
“Dari Kementan dilaporkan bahwa pada musim raya Maret dan April nanti, ada surplus beras sekitar 2,8 juta ton,” ujar pria yang akrab dipanggil dengan sebutan Buwas itu.
Dengan suplus beras sebanyak itu , ungkapnya, Perum Bulog optimis bisa menyerap beras hasil produksi petani di dalam negeri di periode Maret dan April sebanyak 1,7 juta ton.
Saat ini stok beras yang dimiliki Perum Bulog sekitar 1,7 juta ton, dimana sekitar 900.000 ton adalah beras eks impor. Dalam dua bulan kedepan, Perum Bulog yakin bisa melepas stok berasnya ke pasar sekitar 500.000 ton sehingga stoknya sebelum kegiatan penyerapan menjadi 1,2 juta ton
Berdasar hitung-hitangan di atas, maka pada bulan April nanti stok beras yang ada di gudang Perum Bulog di dalam negeri mencapai sekitar 2,9 juta ton.
“Dengan stok Bulog yang cukup besar dan tersebar di seluruh Indonesia masyarakat tidak perlu khawatir dalam menyambut Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini,” ujar Budi Waseso.
Untuk menjaga stabilisasi harga beras medium, ungkapnya, Perum Bulog di seluruh wilayah terus aktif melaksanakan Program KPSH (Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga) Beras Medium. Adapun realisasi pelaksanaan KPSH sejak Januari sampai dengan tanggal 26 Februari 2020 sebesar 300 ribu ton.
“Kegiatan KPSH kami laksanakan setiap hari secara masif melalui pengecer di pasar tradisional, retail modern, jaringan Sahabat Rumah Pangan Kita (RPK), sinergi BUMN serta distributor sehingga mampu menahan laju kenaikan harga beras hampir selama tahun 2019,” tegas Budi.
Selain itu Perum Bulog juga sudah turut serta dalam mensupplai beras untuk Program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai). Penyaluran beras BPNT dilakukan Bulog dengan mensupplai melalui e warong dan agen Himbara (Agen Brilink dan Agen 46) serta melalui RPK (Rumah Pangan Kita). Sampai dengan tanggal 26 Februari 2020 Bulog telah menyalurkan beras BPNT sebanyak 43 ribu ton. Buyung N