Bagi penikmat kopi, selama ini kawasan Jalan Malioboro, Yogyakarta lebih dikenal dengan kopi joss-nya. Namun, pada pekan lalu, beragam jenis kopi dari pelbagai daerah dapat dinikmati di jalan legendaris itu.
Ya, pada pekan lalu, tepatnya sejak tanggal 30 September 2019 hingga 2 Oktober 2019 telah digelar Malioboro Coffee Night (MCN), sebuat perhelatan akbar para pecinta kopi Nusantara serta untuk memfasilitasi para pecinta dan penggiat kopi dari seluruh Indonesia.
Festival kopi itu digelar sebagai salah satu rangkaian acara HUT Kota Yogyakarta yang ke 263 tahun yang jatuh pada tanggal 7 Oktober 2019. “Malioboro coffee night ini memberikan satu gambaran bahwa kota Yogyakarta adalah kota yang hangat akan kopi. Kopi untuk Yogya dan Yogya untuk kopi,” ujarAman Yuriadijaya, Sekda Kota Yogyakarta saat diwawancarai di sela acara MNC, Rabu (02/10/2019).
Menurutnya, melalui perhelatan tersebut, Yogyakarta diharapkan bisa memberikan peran yang lebih jelas bagi pengembangan pembangunan maupun ekonomi, khususnya di Jawa bagian selatan.
“Tentu dengan kehadiran banyak hal khususnya yang berkaitan dengan aspek pariwisata termasuk festival kopi yang ada di di Malioboro ini”.katanya.
Aman menjelaskan target yang ingin dicapai dari festival kopi ini adalah ingin menempatkan kopi sebagai salah satu komoditas unggulan bagi kepentingan produksi.
“Tapi pada sisi lain kita juga mempunyai target bahwa kopi adalah sebuah daya tarik wisata. Dan kota Yogya sebagai titik kumpul pariwisata khususnya di Jawa Bagian Selatan. Harapannya akan mampu mewujudkan target itu. Baik kopi sebagai komoditas unggulan maupun kopi sebagai daya tarik pariwisata,” paparnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kominfo Kota Yogya, Tri Hastono, mengungkapkan bahwa di zaman sekarang ini, kopi tidak hanya sekedar konteks bisnis saja, tetapi juga merupakan suatu gaya hidup.
“Dan Yogyakarta harus diakui, kita mungkin bukanlah pembudidaya kopi. Namun saya berani sampaikan, bahwa jika ingin menikmati kopi terbaik di Nusantara, malam ini, itu ada di Yogyakarta. Dan kita berharap bukan hanya sekedar experience menikmati, ke depan dimungkinkan ada model model untuk menunjukkan kopi kopi yang unik, kopi yang mempunyai cita rasa yang unik. Kopi yang bisa mengangkat masing-masing kopi lokal di Nusantara ini. Dan untuk itu bisa ditemukan di Yogyakarta. Sebagaimana di Yogya kita mengakui dan menyadari sebagai Indonesia mini,” paparnya.
Dalam acara ini, Anggi Dita, Ketua Panitia MCN mengatakan, pihaknya hendak mengangkat kembali kopi sebagai bagian dari budaya, dan industri. Selama dua hari perhelatan berlangsung, acara MCN ikut menarik minat wisatawan mancanegara, yang sedang berada di Yogyakarta. Mereka bisa menjajal kopi nusantara yang disajikan para pelakuu saha kopi. Ada pula wisatawan dari Malaysia dan Singapura yang memang sengaja setiap tahun menunggu acara ini digelar untuk hadir di sini,.
Dalam kegiatan ini ada 110 penggiat kopi dari seluruh Indonesia di mana 60 merupakan perwakilan dari Yogyakarta. Sementara yang lainnya dari Aceh, Palembang, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Toraja, hingga Papua.
Anna Zulfiyah