Bisnis barang bekas masih menarik. Buktinya Guswan, pemilik Toko Grosir Minuman Banggalawa di daerah Jl Kahfi, Jakarta meraup untung yang berlipat dengan menjual galon Le Minerale.
Bukan hanya dari penjualan produk air mineral Le Minerale dalam kemasan galon, tapi Guswan dapat untung lebih dengan menarik galon bekas di sekitar area distribusinya dan menjualnya ke para pendaur ulang/pengepul.
“Galon ini tidak perlu ditukar, kalau beli selalu dapat galon yang baru, jadi konsumen memang menyukai kehigienisan dan kepraktisannya,” katanya, di Jakarta, Minggu (21/2/2021).
Selain itu, lanjutnya, kemasan galon ini bening sehingga bisa melihat kebersihan airnya. Galonnya juga ada pegangannya, sehingga ibu-ibu bisa membeli sendiri karena mudah untuk dibawa.
“Itu salah satu yang membuat galon ini jadi banyak peminatnya,” jelas Guswan.
Meskipun produk galon Le Minerale mempunyai inovasi yang disenangi konsumen, masih ada pihak-pihak yang mencoba membelokkan fakta karena ketatnya persaingan di Industri AMDK.
“Tapi hal tersebut tidak berpengaruh terhadap tingginya permintaan para konsumen akan produk air dalam galon Le Minerale,” tegas Guswan.
Dia menyebutkan galon Le Minerale memiliki penjualan yang baik dan lancar, karena menurutnya konsumen sangat senang dengan inovasi galon baru ini yang lebih higienis.
Guswan mengakui hampir tidak pernah menerima keluhan terkait sampah plastik. Karena sepertinya konsumen cukup mengerti jika galon berbahan PET memang mudah di daur ulang.
Bahkan dirinya mengatakan sekarang pemilik toko seperti dirinya justru berebut galon-galon bekas karena bisa dijual kembali dengan nilai yang sangat tinggi.
Guswan, menyebutkan harga galon laku Rp1.000/galon – Rp3.500/galon. Pemanfaatannya pun beragam, ada yang dijadikan pot, ada yang digunakan untuk tempat cupang, dan ada juga yang dijual ke pengepul-pengepul untuk di daur ulang. Karena sangat menguntungkan, ia pun berpesan ke semua toko dan konsumen di sekitar area distribusinya, agar galon bekasnya di kumpulkan kemudian dikembalikan ke tokonya.
Guswan salut dengan model bisnis air mineral dengan kemasan galon PET. Baginya, kemasan galon PET lebih efisien jika dilihat dari sisi logistiknya sehingga saat balik bisa sekalian membawa barang lain.
Menurut dia, galon kosong model lama dengan sistem isi ulang, setiap ditarik udah menuh-menuhin tempat, dan tidak dapet duit dan tidak bisa dikembalikan jika rusak sedikit.
“Tapi sekarang pedagang malah senang karena galon PET ini dalam kondisi apapun justru bisa di jual dan dapat Rp 1000-Rp 3500 per galon nya,” tegasnya.
Dia mengatakan, kemasan galon PET bekas bukan menjadi beban sampah, justru sebaliknya, orang-orang berlomba-lomba ingin mendapatkan galon bekas PET,
“Jika ini bisa terjadi di semua produk akan sangat bagus sekali justru dampaknya untuk lingkungan. Semua kemasan bisa dimanfaatkan kembali bahan bekas pakainya,” imbuhnya.
Dia berharap pihak yang menghembuskan isu-isu hoaks galon PET akan menjadi polusi lingkungan untuk menghentikannya. Gusman ingin masyarakat cerdas menerima informasi dan tidak termakan isu yang tidak benar. Jamalzen