Minat Petani Ikut Asuransi Makin Tinggi

Aplikasi Sistem Informasi Asuransi Pertanian (SIAP) yang diluncurkan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) pada Januari 2019 mulai disosialiasikan, dan ternyata mampu menjaring minat masyarakat untuk ikut program asuransi pertanian.

Belum lama ini, peserta rapat teknis asuransi pertanian yang diadakan Direktorat Pembiayaan Pertanian, Ditjen PSP di Yogjakarta memasukkan data peserta asuransi pertanian. Sebanyak 1.500 ha lahan siap diterbitkan polis asuransinya.

Direktur Pembiayaan Pertanian, Sri Kuntarsih mengatakan, pentingnya penggunaan teknologi informasi dalam kemajuan pertanian di Indonesia.

“Salah satunya adalah pendaftaran peserta asuransi dengan menggunakan aplikasi berbasis online (dalam jaringan atau daring) dalam rangka tertib administrasi serta keterbukaan informasi, sehingga semua proses administrasi semakin cepat dan mudah,” katanya dalam Rapat Teknis Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) di Provinsi DIY.

Koordinator Tim IT Pusat Jasindo, Irwan mengatakan, aplikasi ini didesain dengan sesederhana mungkin. Tujuannya agar di lapangan dapat digunakan dengan gampang dan tidak ada lagi kendala dalam memproses pembayaran premi dari petani.

“Kami berharap aplikasi ini mampu diterima dengan cepat oleh petugas dinas di lapangan. Karena aplikasi ini dibuat sesederhana mungkin,” ujar Irwan saat peluncuran SIAP di Botani Square, Bogor, Rabu (23/1/2019).

Untuk permulaan, aplikasi SIAP digencarkan di Provinsi Jawa Barat dengan mengumpulkan perwakilan Dinas Kabupaten/Kota beserta para penyuluh melalui pemberian pelatihan TOT atau Training of Trainer.

Dirjen PSP Sarwo Edhy mengatakan, penggunaan aplikasi IT untuk pendaftaran peserta asuransi sangatlah penting. Hal ini terutama amat berlaku untuk meningkatkan ketertiban administrasi serta transparansi dalam kepesertaan petani.

“Dengan aplikasi SIAP, proses pendaftaran semakin cepat dan mudah. Administrasinya juga akan lebih tertib dan peserta asuransi bisa memantau langsung,” ujarnya.

Hadirnya sistem aplikasi pendaftaran peserta asuransi menggunakan IT ini diharapkan dapat lekas diterapkan dengan baik oleh seluruh pemangku kepentingan, seperti para petugas dinas kabupaten/kota serta penyuluh.

“Mengingat zaman ini sudah semakin canggih, sehingga proses pendaftaran dapat berjalan dengan cepat. Realisasi keikutsertaan petani di Jabar semakin bertambah banyak di tahun mendatang,” katanya.

Melalui aplikasi SIAP ini pula, lanjut Edhy, Jasindo akan memperoleh data luas lahan petani yang akurat. Kerap kali ketika petani mendaftarkan lahan pertanian dalam program Asuransi Usaha Tani dan Peternakan (AUTP) sesuai dengan perhitungan riil. Dengan update informasi tersebut, Jasindo dapat menghitung klaim secara cermat.

Adapun dari segi perencanaan, aplikasi sistem pertanian macam ini akan menyimpan sejumlah data, misalnya perihal kecenderungan iklim di suatu wilayah. Selain itu, exposure macam apa yang muncul ketika terjadi perubahan iklim tertentu.

”Kita dapat mempersiapkan sumberdaya manusia untuk mengantisipasi daerah mana saja yang memerlukan pelayanan klaim lebih tinggi dibandingkan daerah lain,” katanya.

Segera Diterapkan

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan 11 provinsi wilayah Kalimantan dan Sulawesi itu  juga dilaksanakan workshop pendaftaran secara langsung (live) peserta Asuransi Pertanian dengan menggunakan aplikasi berbasis online, Sistem Informasi Asuransi Pertanian (SIAP).

Acara Ratek dan workshop  dibuka Direktur Pembiayaan Pertanian didampingi oleh Kasubdit Pemberdayaan Permodalan dan Asuransi Pertanian, serta Wakil Kepala Dinas Pertanian Provinsi DIY dan tim IT Jasindo pusat.

Para peserta workshop secara langsung menginput data peserta asuransi, dan telah terdaftar 1.500 ha siap untuk diterbitkan polisnya. “Kita berharap sistem aplikasi pendaftaran peserta asuransi pertanian dapat segera diterapkan oleh seluruh pemangku kepentingan, termasuk para petugas dinas kabupaten/kota serta penyuluh,” katan Sri Kuntarsih.

Sementara itu Pemkab Lampung Barat (Lambar) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Lambar, Kamis (14/2/2019), mensosialisasikan program Asuransi Usaha Tani (AUTP) berbasis internet atau sistem SIAP. Kegiatan ini diikuti para penyuluh se-Lambar.

Kabid Sarana Pertanian Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Lambar, Antoni Zakaria menyampaikan prosedur mengikuti program AUTP mulai 2019 dilaksanakan berbasis internet, mulai dari pendaftaran, premi, hingga klaimnya yaitu ada perubahan sistem yang semula dari manual beralih ke aplikasi internet.

“Program AUTP saat ini melalui aplikasi sistem internet, maka ke depan pendaftaran tidak lagi harus datang ke kabupaten. Jadi, kami minta agar penyuluh-penyuluh mampu menguasai sistem ini,” ujarnya.

Antoni Zakaria juga mengatakan, ada sekitar 200 ha tanaman padi petani gagal didaftarkan ke program AUTP karena keterlambatan proses perubahan sistem aplikasi dari manual beralih ke SIAP.

Aplikasi berbasis online atau SIAP itu, lanjutnya, saat ini baru akan disosialisasikan kepada para petani melalui penyuluh dan pihak terkait. Setelah sosialisasi di tingkat kabupaten, sosialisasi dilanjutkan ke seluruh petani di kecamatan-kecamatan.

Aplikasi SIAP ini dilaksanakan mulai dari pendaftaran, pengajuan polis, hingga proses klaimnya. Sehingga ke depan sudah tidak ada lagi yang pendaftarannya dilaksanakan secara manual.

Untuk mendapatkan aplikasi itu, kata dia, pihak kecamatan juga diminta untuk memberikan username kepada pihak PT Jasindo. Karena itu, proses perubahan mekanisme ini membutuhkan waktu. Akibatnya, petani yang tanam pada Desember 2018 sampai pertengahan Januari 2019 dipastikan tidak dapat mendaftarkan lahannya. PSP