Biomassa memiliki potensi besar sebagai sumber energi alternatif yang terbarukan. Untuk memacu pemanfaatannya, pengembang energi biomassa dan para pemangku kepentingan mendeklarasikan Masyarakat Energi Biomassa Indonesia (MEBI).
Ketua Umum MEBI Djoko Winarno menyatakan, salah satu misi MEBI adalah mendorong pemanfaatan biomassa dalam pengembangan bio-ekonomi yang berorientasi pasar dalam negeri dan ekspor untuk pertumbuhan ekonomi nasional dan regional untuk kesejahteraan masyarakat.
Menurut Djoko, pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi bersih terbarukan masih rendah. Pemanfaatannya masih sangat lambat dibandingkan dengan pemanfaatan batubara.
“Hingga saat ini perkembangan energi listrik berbasis energi biomassa di Indonesia belum berkembang sesuai harapan. Ini bisa dilihat dari realisasinya masih di bawah 10% dari bauran energi khususnya dari kontribusi energi biomassa,” katanya usai Munas I MEBI di Jakarta, Selasa (15/9/2020)
Dalam Munas tersebut Djoko terpilih sebagai ketua umum. Dia bersama anggota tim formatur lain yaitu Bambang Widyantoro dan Arief Yunan akan merancang kepengurusan lengkap MEBI.
Bambang Widyantoro yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum MEBI menjelaskan, pengembangan energi biomassa sangat potensial untuk menggerakan ekonomi masyarakat. Pasalnya energi berbasis biomassa bisa dikembangkan dari skala kecil hingga besar.
Menurut dia, masyarakat dapat menyediakan tanaman sebagai bahan baku (feed stock) energi listrik berbasis biomassa. “Pilihan tanaman adalah yang berdaur pendek yang berkembang melalui trubusan (short rotation coppice/SRC) sehingga cepat dapat menghasilkan dan tidak perlu menanam setelah kayu dipanen,” katanya.
Selain itu, masyarakat juga dapat mengembangkan energi listrik berbasis biomassa ini melalui pembuatan pelet kayu skala rumah tangga.
Sugiharto