Kementerian Pertanian (Kementan), berkolaborasi dengan instansi terkait, menggelar Pasar Mitra Tani di beberapa provinsi dan kabupaten.
Kegiatan ini untuk memastikan ketersediaan bahan pangan pokok masyarakat aman dan tersedia dengan harga terjangkau, khususnya pada saat menjelang Lebaran kemarin.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Ali Jamil mengatakan, jajaran Ditjen PSP Kementan menggelar kolaborasi dengan pemerintah daerah (pemda) untuk menggelar Pasar Mitra Tani.
Kegiatan ini diadakan di Lapangan Pertiwi Kelurahan Brayan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Pada kesempatan tersebut, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, menyediakan pangan bagi seluruh rakyat merupakan salah satu tujuan pembangunan pertanian yang dipikul oleh Kementan.
Oleh karena itu, lanjut Syahrul, ketersediaan pasokan pangan untuk rakyat tidak boleh terganggu, terlebih pada masa Ramadhan dan menjelang Idul Fitri seperti saat ini.
Mentan mengatakan, dengan pemantauan dan pendirian Pasar Mitra Tani, pihaknya menjamin kebutuhan pangan seluruh rakyat tersedia.
“Saya meminta seluruh jajaran saya untuk memastikan hal tersebut dan melihat lebih dekat dengan turun ke lapangan,” katanya.
Ali menjelaskan, Pasar Mitra Tani adalah bentuk eksekusi di lapangan yang langsung menyentuh masyarakat. Hal ini terlihat dari antusiasme masyarakat terhadap harga barang di pasar yang merupakan harga langsung dari distributor.
“Semoga dengan event yang konsisten seperti ini (Pasar Mitra Tani), bisa menjaga ketersediaan bahan pokok sekaligus mengendalikan fluktuasi harga,” ujarnya.
Lebih lanjut Ali menjabarkan, Pasar Mitra Tani juga diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk perhatian dari pemerintah untuk mendekatkan lagi akses bahan pangan pokok kepada masyarakat, sehingga masyarakat mudah untuk menjangkaunya.
“Ini adalah sebuah gerakan yang bermanfaat dan sekaligus diharapkan dapat diduplikasi oleh pemda ke berbagai lokasi penting bersama seluruh stakeholder lain dalam membantu ketersediaan bahan pangan pokok bagi masyarakat terdekat dengan lingkungan kita,” ujarnya.
Dia berharap, sinergi antara seluruh stakeholder dan para distributor pangan di Medan dapat terjalin dengan baik dan bisa menjadi contoh baik bagi daerah lain. Dengan begitu, keamanan ketersediaan bahan pokok dapat diamankan.
“Mari kita wujudkan bersama dengan bekerja keras dan bekerja tulus untuk kesejahteraan semua masyarakat,” katanya.
Pastikan Aman
Ali mengatakan, Kementan memiliki komitmen tinggi dalam menjaga ketersediaan 12 bahan pangan pokok, khususnya menjelang Lebaran. Adapun 12 bahan pangan pokok yang dimaksud adalah beras, gabah, jagung, kedelai, garam, daging, telur, susu, buah-buahan, sayur-sayuran, dan gula konsumsi.
“Ini adalah arahan bapak Mentan. Dari hasil pantauan kami, ketersediaan 12 bahan pangan pokok secara umum dalam kondisi aman. Meskipun untuk harga minyak goreng masih fluktuatif,” jelas Ali.
Untuk selanjutnya, Ali menambahkan, Kementan akan bekerja sama dengan lintas sektor lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut serta distributor-distributor 12 bahan pangan pokok di Medan.
Sinergi ini dilakukan agar suplai barang di pasar hingga ke masyarakat berlangsung lancer, sehingga kebutuhan bahan pokok tidak terkendala sampai Idul Fitri 2022.
Selain mengunjungi Pasar Mitra Tani, Ali dan rombongan juga mengunjungi Perusahaan Umum (Perum) Bulog Sumut.
Pimpinan Perum Bulog Sumut, Arif Mandu menjelaskan, dalam menghadapi Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 2022, stok beras terpantau dalam kondisi aman, yakni di kisaran 9.000 ton.
Angka tersebut pun tersebar di seluruh cabang dan cabang pembantu. “Khusus Cabang Medan sendiri ada 60.000 ton dan stoknya sekarang ada 3.000 ton. Sisanya, tersebar di seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu yang lain,” papar Arif.
Dia mengatakan, Perum Bulog bersinergi dengan semua stakeholder yang ada, terutama Dinas Pertanian dan Kementan, dalam memenuhi kebutuhan stok dan menjaga stabilitas harga pangan pokok di pasaran.
“Saya pastikan Idul Fitri ini (stok bahan pangan pokok) aman. Masyarakat tidak perlu panik,” kata Arif.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, Emilia Lubis menjelaskan, Kota Medan merupakan barometer Sumatera Utara. Artinya, tingkat pengaruh inflasi dari Provinsi Sumatera Utara ini 84% adalah berasal dari Kota Medan.
Emilia mengatakan, Pemprov Sumut dan Pemkot Medan berkolaborasi untuk mengupayakan 12 bahan pangan pokok agar harganya jauh di bawah harga normal.
“Pemerintah pusat, provinsi, dan kota berkolaborasi untuk mendekatkan ketersediaan bahan pangan ke masyarakat. Kami ingin pastikan ketersediaan bahan pangan pokok 12 macam cukup aman,” tegas Emilia.
Pekanbaru Harga Terkendali
Sementara itu saat memantau harga di Pasar Pagi Arengka, Pekanbaru, Ali Jamil menjamin ketersediaan 12 bahan pangan pokok di pasaran, khususnya di Riau dalam kondisi aman dan harga terjangkau.
“Kami terus turun ke lapangan melakukan monitoring untuk memastikan ketersediaan 12 bahan pangan pokok kita. Hasilnya semua aman dan tersedia. Beras, jagung, kedelai, bawang merah, putih, telur minyak goreng, gula pasir, daging dan lain-lainnya dalam kondisi aman,” katanya.
Ali mengaku turun langsung ke lapangan ke sejumlah pasar dan distributor. Soal ketersediaan, Ali memastikan dalam kondisi aman. “Memang ada sedikit masalah terkait minyak goreng curah, di mana pasokannya tersendat. Tapi sekarang sudah lancar, apalagi minyak goreng kemasan berlimpah,” ujar Ali.
Soal harga, Ali juga memastikan relatif stabil meski ada kenaikan jelang Idul Fitri 1443 H. Harga relatif terkendali. Memang menjelang Lebaran biasanya ada kenaikan harga, tapi relatif terkendali.
“Kenaikannya kurang dari 10% adalah wajar. Ini berkat kerja keras kita semua. Pak Menteri Pertanian menurunkan seluruh pasukannya untuk menjamin ketersediaan pasokan bahan pangan pokok,” katanya.
Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan Ditjen PSP Kementan, Erwin Noorwibowo menambahkan, berdasarkan pantauan di sejumlah pasar di Riau, stok pangan terpantau aman, mengingat menjelang Hari Raya Idul Fitri masyarakat sudah mulai ramai di pasar membeli keperluan pangan.
“Kementan akan terus melakukan monitoring terkait stok dan stabilitas harga pangan di Indonesia. Kenaikan harga yang terpantau saat ini di Pasar Pagi Arengka Pekanbaru cenderung wajar tidak terlalu signifikan,” tutur Erwin.
Dari hasil monitoring, harga sejumlah komoditas 12 bahan pangan pokok cenderung stabil dan tersedia dengan baik. Telur, misalnya, dijual diharga Rp20.000/kg, gula pasir Rp12.000/kg, minyak goreng Rp15.000/liter.
Sementara untuk bawang merah harganya Rp32.000/kg, cabai merah keriting Rp26.000/kg, beras penyalai Rp10.000/kg, daging kerbau beku Rp80.000 per 900 gram, Paket Bulog (daging kerbau beku 1 kg plus minyak minyak goreng kemasan 2 liter Rp130.000 dan daging ayam beku Rp34.000/kg.
Tak Perlu Panic Buying
Kementan memastikan ketersediaan 12 bahan pangan pokok di Kota Jambi menjelang Lebaran aman. Oleh karena itu, masyarakat diminta tak perlu melakukan pembelian secara berlebihan atau panic buying.
“Kita ingin memberikan pesan bahwa persoalan ketersediaan itu (bahan barang kebutuhan pokok) aman,” ungkap Sekretaris Ditjen PSP, Hermanto di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, Jambi.
“Pengawasan sifatnya ingin memastikan jika ketersediaan barang itu betul-betul aman. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Tidak perlu panic buying dalam situasi menjelang hari besar keagamaan seperti Lebaran ini,” lanjutnya.
Dengan ketersediaan pangan, Hermanto menilai seharusnya tidak ada kenaikan harga bahan pokok di luar kewajaran. Karena itu, dari sisi supply kementerian pertanian punya kewajiban untuk menjamin ketersediaannya. “Dan Alhamdulilah di Provinsi Jambi hampir di semua kabupaten ketersediaan pangannya aman,” katanya.
Sementara Direktur Irigasi Pertanian, Ditjen PSP, Rahmanto memaparkan, ketersediaan dan harga bahan pangan seperti beras, jagung, telur ayam, minyak goreng, dan daging ayam agar terus dipantau oleh seluruh stakeholder untuk menjamin ketersediaan pangan agar kebutuhan masyarakat aman.
“Hasil survei pasar bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu dan tim pengendalian infasi daerah (TPID) dari Bank Indonesia (BI) Bengkulu di Pasar Panorama, Kota Bengkulu dikatakan bahwa stok 12 bahan pokok aman sampai Idul Fitri dan harga juga terpantau cukup stabil,” jelasnya.
Terpantau harga pangan pokok harian di Pasar Panorama, Provinsi Bengkulu dalam kondisi stabil. Adapun bahan pangan pokok itu, seperti beras berada di harga Rp10.000/kg, dan jagung Rp5.000/kg.
Lalu bawang merah Rp37.000/kg, bawang putih Rp30.000/kg, cabai besar Rp35.000/kg, cabai rawit Rp40.000/kg, gula pasir Rp14.500/kg, minyak goreng Rp24.800/kg, serta kedelai Rp12.800/kg.
Sementara itu, untuk bahan pangan pokok yang berasal dari ternak, yakni daging sapi berada di harga Rp130.000/kg, daging ayam Rp37.000/kg, dan telur ayam Rp22.000/kg. PSP