Pendekatan landscape dapat pendorong permintaan untuk komoditas pertanian secara berkelanjutan. Solusi seputar insentif produsen kecil dan menengah untuk meningkatkan praktik berkelanjutan.
Demikan dikatakan Direktur Eksekutif Apical Group, Pratheepan Karunagaran, dalam keterangan tertulis yang diterima Agro Indonesia, Rabu (26/5/2021).
Selain itu lanjutnya, cara itu membawa keselarasan yang lebih besar di seluruh pasar produsen dan pasar konsumen seperti pasar di Cina, India, dan Jepang, dan agar Uni Eropa (UE) untuk menumbuhkan perdagangan yang berkelanjutan.
“Untuk memenuhi permintaan komoditas pertanian yang terus meningkat secara berkelanjutan, semua pemangku kepentingan perlu dipertemukan,” katanya dalam diskusi Singapore Dialogue on Sustainable World Resources (SDSWR) ke-8, bertema “Positioning Agribusiness and Forestry for the Future: Turning Risk into Opportunity”.
Dia menilai dialog merupakan bagus untuk perusahaan komoditas yang bersumber berkelanjutan. Berdialog juga dapat melihat peran pemain hilir secara berkelanjutan untuk menjaga agar ASEAN tetap kompetitif dan menjadi bagian penting dari rantai nilai global.
Diskusi panel yang diadakan di Singapura juga mengeksplorasi perspektif tentang bagaimana pasar yang bocor dapat dibawa ke dalam berkelanjutan landscape.
Ini memberikan gambaran umum tentang tantangan dan menarik peluang dan jalan untuk membangun sektor permintaan yang kuat dan berkelanjutan bagi perusahaan di ASEAN.
Dialog yang diselenggarakan oleh Singapore Institute of International Affairs (SIIA) ini bertujuan untuk mempertemukan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk membahas solusi bagi ASEAN yang lebih berkelanjutan.
Dia mengatakan Apical Group memiliki keberadaan keberlanjutan yang kuat mulai dari rantai pasokannya. Kunci untuk mewujudkan upaya ini adalah melalui konvergensi.
Upaya tersebut dimulai dari fokus pada hal-hal dasar – kolaborasi, kelompok kerja multi-pihak, dan dukungan dari pemerintah dan lembaga keuangan kami untuk menemukan cara memasukkan prioritas berkelanjutan.
“Kami telah berevolusi dalam banyak cara untuk mewujudkannya dan melalui ini, ini adalah cara kami yang paling efektif untuk membawa konsumen dan produsen ke dalam lanskap keberlanjutan,” katanya
Apical Group adalah salah satu pengekspor minyak sawit terbesar di Indonesia, yang memiliki dan mengendalikan spektrum yang luas dari rantai nilai bisnis minyak sawit dari sumber hingga distribusi.
Perusahaan juga terlibat dalam pemurnian, pengolahan dan perdagangan minyak sawit untuk ekspor domestik dan internasional.
Operasinya berlokasi di Indonesia, Cina dan Spanyol, dan mencakup enam kilang, tiga pabrik biodiesel, pabrik oleokimia, dan pabrik penghancur inti. Jamalzen