Indonesia menuju pertanian modern. Bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang diberikan pemerintah, tidak lain untuk membantu petani agar lebih lebih sejahtera. Selain itu, keberadaan penyuluh pertanian juga sangat penting untuk mendorong pertanian modern.
Direktur Alsintan, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementrian Pertanian (Kementan), Andi Nur Alamsyah mengatakan, semangat penyuluh pertanian adalah modal utama untuk mengembangkan pertanian moderen.
“Ke depannya kita akan mengembangkan traktor yang sudah otomatis, sehingga bisa bergerak sendiri. Mudah-mudahan para penyuluh bisa membimbing petani sehingga modernisasi yang dicita-citakan bisa tercapai lebih cepat,” katanya.
Andi Nur Alamsyah mengatakan hal itu pada acara Penguatan Penyuluh dan Petani Andalan, di GOR Sudiang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (10/4/2019).
Acara ini dihadiri kurang lebih 12.500 penyuluh dan petani andalan dari seluruh Indonesia, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Anggota DPR Komisi IV dan pejabat eselon I Kementan.
Dirjen PSP Kementrian Pertanian Sarwo Edhy mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi acara ini karena mewakili seluruh Indonesia. Kehadiran wakil penyuluh dari setiap provinsi diharapkan dapat menyampaikan informasi kepada petani.
Ditjen PSP mendukung semua komoditas yang dikembangkan Kementan, baik itu di tanaman pangan, seperti padi, jagung, kedelai, hortikultura, cabe bawang, buah-buahan ataupun juga komoditas lainnya.
“Juga komoditas perkebunan, komoditas perternakan. Jadi, kami memfasilitasi apa yang mereka butuhkan,” tegasnya.
Transformasi Pertanian
Menteri Pertanian Amran Sulaiman pada kesempatan itu memberikan hadiah perjalanan ke luar negeri untuk studi banding kepada 7 orang perwakilan yang berasal dari Papua, Aceh, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi Barat dan Kalimantan.
Amran mengatakan, dia telah melakukan pertemuan PPL se-Indonesia dan memberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi. Mentan kemudian menyampaikan capaian selama 4,5 tahun dirinya menjabat.
Menurut dia, teknologi baru akan segera diterapkan. Kementan kini sedang melakukan edukasi kepada masyarakat seluruh Indonesia. Intinya, selama 4 tahun pemerintah Jokowi-JK, transformasi pertanian tradisional ke modern sudah dilakukan. “Ke depan kita lanjutkan karena telah menunjukan hasil yang signifikan,” kata Amran.
Menurut Amran, dulu Indonesia impor berbagai produk pertanian seperti jagung, beras dan lain sebagainya, tetapi kini Indonesia sudah melakukan ekspor berbagai produk pertanian. Ini adalah hasil kerja pemerintahan Jokowi-JK.
Ditanya tentang petani milenial, Amran mengatakan petani milenial telah dibentuk dan ada 500.000 orang yang sudah bergabung seluruh Indonesia.
“Mereka bergabung ini karena kita menggunakan teknologi modern, sehingga menarik untuk bertani. Sekarang kami selalu ada slogan, ‘Mau Kaya, Bertani’. Konglomerat Indonesia ada 10 orang, delapan di antaranya bergerak di sektor pertanian,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Kementan juga memberikan sejumlah penghargaan kepada para penyuluh maupun petani yang berprestasi, salah satunya adalah Abidin, Manajer dari UPJA (Usaha Pelayanan Jasa Alsintan) Mandiri dari Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Abidin mengatakan sangat bangga dan senang setelah ikut kegiatan lomba yang diadakan oleh Kementan. “Dengan adanya ini, kami dapat meningkatkan pelayanan usaha jasa Alsintan khususnya di dunia pertanian,” katanya.
Dia menambahkan, anak-anak muda harus dirangkul. Apalagi teknologi (Alsintan) yang diberikan pemerintah dapat menarik anak anak muda ke sektor pertanian. “Adanya Alsintan mendorong kami semakin gemar turun ke sawah, semakin giat kerja dan semakin aktif di dunia pertanian,” ujarnya.
Dia mengakui, dulu sebelum ada alat pertanian, anak anak muda itu enggan untuk terjun pertanian karena merasa malu dan gengsi. “Kalau sekarang sudah tidak lagi, karena kita di sana sekarang sudah dengan teknologi semua” katanya.
Dengan adanya apresiasi dari Kementan dan dukungan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, khususnya dari Kementan, kata Abidin, upaya untuk memenuhi kebutuhan petani di desa semakin meningkat, khususnya dari pengolahan pasca panen.
Abidin berharap, ke depannya pihaknya tetap diberikan perhatian, terutama yang terkait dengan Alsintan karena daerah kering. “Kami masih banyak membutuhkan Alsintan seperti pompa dan jaringan irigasi. Kami ingin menjadi bagian dari swasembada pangan di Indonesia,” tegasnya. PSP