Peralihan Cantrang ke Gillnet Millennium Picu Masalah

Nelayan dan jaring insang pengganti cantrang bantuan KKP

Peralihan alat tangkap cantrang ke jaring insang (gillnet millennium) yang diupayakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meresahkan nelayan di Kota Tegal, Jawa Tengah. Pasalnya, kapal yang mengoperasikan alat tangkap gillnet mendatangkan Anak Buah Kapal (ABK) dari daerah lain.

Pengurus Paguyuban Nelayan Kota Tegal, Riswanto menuturkan, nelayan yang puluhan tahun terbiasa dengan cantrang perlu waktu untuk belajar menggunakan gillnet millennium. “Faktanya, yang sekarang beralih dari cantrang ke gillnet millennium, tenaga atau ABK-nya didatangkan dari daerah lain seperti Indramayu,” ujar Riswanto sewaktu dihubungi Agro Indonesia, Sabtu (12/8/2017).

Menurut, Riswanto saat ini di Kota Tegal sendiri sudah ada 10 kapal yang beralih dari cantrang ke gillnet millennium. Jika 1 kapal mengkaryakan 20 ABK, maka ada 200 ABK pendatang.

“Tentunya, hal tersebut akan menimbulkan masalah baru. Karena apabila dipaksakan maka akan berpotensi menimbulkan kecemburuan sosial,” cetus Riswanto.

Larangan penggunaan alat tangkap cantrang dimuat dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 71 Tahun 2016 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.

Fenny