Pertanian Sebagai Home Front Perekonomian Rumah Tangga

urban farming oleh PKK Jakarta timur

Pengembangan urban farming atau budidaya pertanian di rumah bisa menjadi solusi ketahanan pangan masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Demikian dinyatakan Ketua Umum Yayasan Peduli Hutan Indonesia (YPHI) Dr. Transtoto Hadhadari, pekan lalu.

Dr Transtoto Handadhari

Transtoto menuturkan, pandemi Covid-19 belum selesai dan masih menjadi hantu yang menakutkan. Oleh sebab itu, dia menilai alangkah baiknya mengembangkan pertanian untuk membantu kebutuhan rumah tangga.

“Mengingatkan saya pada azas sumber kehidupan yang sangat patut kita kembangkan,” kata Transtoto.

Lebih jauh Transtoto mengingatkan untuk kembali kepada kekayaan sumber daya alam tanah yang melimpah dan air serta sinar matahari di sepanjang masa yang dimiliki Indonesia.

Menurut Transtoto, seruan Stay at Home yg sedang kita dengungkan selama dalam masa pandemi berat yang rentan penularan ini sangat tepat. Sehingga untuk kebutuhan rumah tangga atau dapur misalnya dapat dipenuhi dari budidaya pertanian pada kegiatan masyarakat selama musim Covid-19.

Dia mengakui, ide tersebut akan sulit dilakukan pada keluarga yang tidak akan bisa makan tanpa bekerja di luar rumah. Meski demikian, bukan berarti itu tidak mungkin.

Transtoto optimis, jika kita kembali ke basis perekonomian yang paling aman yakni memuliakan budidaya pertanian sebagai home front perekonomian nasional, maka kelangsungan hidup rumah tangga yang sedang sulit saat ini bisa terus berkelanjutan.

Yang disarankan oleh Ketua Umum YPHI antara lain membudidayakan tanam sayur-mayur, ubi, cabe serta tumbuhan jamu yang bisa dikembangkan di pot dan karung.

Selain itu juga bisa memelihara ayam, itik, ikan, dalam kandang di rumah. Cara itu merupakan langkah-langkah yang cukup bijak menghadapi Covid-19 ini.

Idenya tersebut, jika dilakukan secara merata dalam gerakan nasional, maka seruan Stay at Home akan sangat bermanfaat. Di samping tentunya bantuan sosial yang wajib dijalankan pemerintah dengan dukungan masyarakat yang mampu.

Gerakan itu dapat dilakukan secara nasional dan tetap harus disesuai dengan kondisi wilayah dan sosial masing tempat. AI