Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaksanakan aksi Penanaman Serentak di 25 lokasi pada 23 Provinsi di Indonesia.
Penanaman serentak ini sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup, dan percepatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, serta upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan dengan memperbanyak tegakan pohon/tanaman juga meningkatkan wawasan dan pemahaman masyarakat atas pelaksanaan program pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan khususnya kegiatan penanaman pohon.
Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono saat memimpin pelaksanaan Penanaman Serentak Mangrove di Kota Dumai, Riau, Kamis, 25 April 2024, menyampaikan bahwa ini merupakan bulan kelima KLHK bersama para pihak melakukan tanam serentak se-Indonesia, dalam keseluruhan rangkaian penanaman serentak selama musim penghujan.
Bambang saat membacakan sambutan Menteri LHK Siti Nurbaya menyampaikan bahwa mangrove merupakan ekosistem yang sangat penting dalam memperkuat resiliensi dan menjaga kualitas lingkungan.
Penanaman mangrove dapat memberikan manfaat antara lain mengurangi abrasi pesisir akibat gelombang laut, menangkap bahan pencemar sehingga menjaga kualitas air, habitat bagi beragam flora dan fauna pesisir dan laut, menjadi sumber bahan pangan khususnya perikanan, menciptakan daya tarik wisata dengan tampilan estetik dan meningkatkan cadangan karbon.
“Untuk itu, pada kesempatan hari ini saya mengajak kita semua, aparat, bisnis leaders, para aktivis, para pemangku kepentingan yang ada dan seluruh elemen masyarakat khususnya generasi muda, untuk kita dapat bersama bahu membahu memberikan kontribusi nyata di lapangan/masing-masing area of interest/responsibility, guna mendukung upaya pengendalian perubahan iklim secara masif dan terukur, antara lain dengan menanam pohon, termasuk mangrove,” ajak Bambang.
Dalam kegiatan ini, Sekretaris Jenderal KLHK bersama Walikota Dumai menanam 250 batang mangrove, dari total 3.000 batang yang akan ditanam pada areal seluas 3 Ha. Nantinya, penanaman akan dilanjutkan oleh KTH Laksamana dan komunitas masyarakat setempat yang juga sebagai pemrakarsa penanaman mangrove di areal ini. ***