Kementerian Perindustrian membidik puluhan ribu peserta untuk mengikuti program pelatihan vokasi industri berbasis kompetensi sistem 3 in 1, yang meliputi pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan.
“Program pelatihan vokasi industri 3 in 1 ini diselenggarakan di tujuh Balai Diklat Industri (BDI) yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia, yang juga merupakan satuan kerja di bawah binaan kami,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan pada pembukaan Rapat Koordinasi Program dan Kegiatan BDI Seluruh Indonesia di Kuta, Bali, Kamis (25/05/2023).
Kepala BPSDMI menjelaskan, selain untuk memenuhi kebutuhan industri, pelatihan vokasi industri berbasis kompetensi sistem 3 in 1 ini merupakan wujud nyata kolaborasi G-to-G antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, maupun yang bersifat B-to-G atau antara industri dengan pemerintah. “Hal ini mengingat pembangunan industri membutuhkan sinergi dan peran aktif antara pihak pemerintah, baik pusat maupun daerah, mitra industri dan asosiasi, serta masyarakat pada umumnya,” ungkapnya.
Pada tahun 2023, peserta pelatihan vokasi industri sistem 3 in 1 untuk program pengembangan daerah potensial ditargetkan mencapai 26.050 orang, yang penyelenggaraannya tersebar di seluruh BDI, yaitu di BDI Medan (3.250 orang), BDI Padang (3.000 orang), BDI Jakarta (4.500 orang), BDI Yogyakarta (4.500 orang), BDI Surabaya (4.650 orang), BDI Denpasar (2.000 orang) dan BDI Makassar (4.150 orang).
“Untuk itu, kami mengimbau seluruh BDI agar dapat segera merealisasikan target yang telah ditetapkan masing-masing. Diharapkan pula realisasi capaian fisik maupun anggaran dari masing-masing BDI dapat terealisasi dengan signifikan, sehingga mampu mendukung target maksimal capaian BPSDMI secara keseluruhan,” papar Masrokhan.
Selain itu, Kepala BPSDMI juga mengharapkan dukungan dari Inspektorat Jenderal Kemenperin dalam melakukan pendampingan, pengawalan, serta monitoring dan evaluasi secara berkala kepada seluruh BDI dalam penyelenggaraan pelatihan maupun program kegiatan lainnya, sehingga program kegiatan yang diselenggarakan oleh BDI-BDI pada tahun ini dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Untuk itu, saya menyambut baik penyelenggaraan Rapat Koordinasi Balai Diklat Industri ini, untuk menjadi evaluasi bersama atas capaian kinerja BDI dan sebagai persiapan untuk perencanaan dan pelaksanaan kinerja yang lebih baik pada tahun-tahun mendatang,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Industri BPSDMI Kemenperin, Arnes Lukman mengemukakan bahwa realisasi pelatihan vokasi industri berbasis kompetensi sistem 3 in 1 yang telah dilaksanakan di seluruh BDI hingga akhir April 2023, sudah mencapai 7.297 orang peserta atau 28,01 persen dari target tahun ini.
“Untuk mengoptimalkan program ini, perlu dilakukan beberapa koordinasi dan diskusi melalui Rakor di Bali ini, yang di antaranya meliputi peningkatan pemanfaatan aplikasi SIDIA sebagai platform terintegrasi untuk seluruh kegiatan utama pada BDI,” ujar Arnes.
Adapun tujuan yang ingin di capai dari acara Rakor BDI tahun ini, antara lain menyusun program setiap BDI di lingkungan BPSDMI Kemenperin dalam rangka penyelenggaraan dan pengembangan pelatihan vokasi industri berbasis kompetensi sistem 3 in 1. Selain itu, merumuskan sasaran dan target, serta menyusun langkah-langkah strategis roadmap pencapaian pelatihan vokasi industri berbasis kompetensi sistem 3 in 1 menuju peningkatan kemampuan, produktivitas, dan daya saing SDM industri.Buyung N