RAPP Klaim Terapkan Konsep Circular Economy

Direktur RAPP Kusnan Rahmin (kiri) saat menjadi pembicara pada diskusi RECP

Salah satu raksasa bubur kayu dan kertas nasional PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) menerapkan konsep circular economy (ekonomi melingkar) dalam operasionalnya. Berdasarkan konsep ini, limbah dan sisa produksi ditekan seminimal mungkin. Kalaupun ada, limbah dan sisa produksi itu dimanfaatkan kembali untuk mendukung proses produksi.

“Prinsip yang diterapkan dalam operasional kami adalah 4C. Yaitu community, country, climate and company. Artinya produksi kami harus baik bagi masyarakat, Negara, Iklim dan akhirnya untuk perusahaan,” kata Direktur RAPP Kusnan Rahmin saat menjadi pembicara pada salah satu diskusi Indonesia Resources Efficient and Cleaner Production di gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (26/7/2017).

RAPP merupakan salah satu unit operasional dari Grup April. Berlokasi di Pangkalan Kerinci, Riau, Grup April memiliki kapasitas produksi pulp sebanyak 2,8 juta ton/tahun dan kertas 1,1 juta ton/tahun.

Kelompok April, bersama dengan pemasok jangka panjangnya, mengelola sekitar 1 juta hektare konsesi sebagai sumber bahan baku pembuatan bubur kayu. Menurut Kusnan, Grup April mengalokasikan sekitar 250.000 hektare sebagai kawasan hutan bernilai konservasi tinggi dan dilindungi. Selain itu ada lagi sekitar 150.000 hektare areal restorasi ekosistem. “Ini berarti areal terkonservasi di konsesi grup April mencapai 42%,” katanya.

Kusnan melanjutkan, dalam proses produksinya RAPP sangat efisien untuk penggunaan energi. Sekitar 85% energi bersumber dari biomassa yang terbarukan. Ini mengurangi ketergantungan atas sumber energi fosil yang berdampak buruk bagi emisi gas rumah kaca.

“Energi listrik yang dihasilkan tersebut tak hanya dimanfaatkan untuk kepentingan operasional pabrik, tapi juga disalurkan ke masyarakat melalui PLN sebesar 15 mega watt,” katanya.

Untuk penggunaan air, RAPP hanya memanfaatkan sekitar 1,89% dari aliran sungai Kampar. Itupun sekitar 90%-nya didaur ulang dan bisa dialirkan kembali. Proses daur ulang air yang dimanfaatkan menggunakan kolam daur ulang terintegrasi berteknologi canggih pertama di Indonesia.

Kusnan menegaskan, proses produksi RAPP sudah sesuai dengan  konsep circular economy. pasalnya, produk yang dihasilkan, bubur kayu dan kertas, bisa didaur ulang dan terdekomposisi di alam. Begitu juga air yang dimanfaatkan dalam proses produksi. Ini ikut mendukung kesuburan lahan hutan tempat produksi kayu sebagai bahan baku produksi kertas.

Kusnan menyatakan, apa yang diterapkan RAPP tak lepas dari komitmen yang dinyatakan chairman Raja Garuda Emas, payung besar Grup April, Sukanto Tanoto. “Pak Sukanto menyatakan, usaha yang baik adalah usaha yang bermanfaat bagi masyarakat, Negara, iklim dan perusahaan. Hanya dengan cara tersebut berkelanjutan dapat terwujud,” kata Kusnan.

Sugiharto