Siaga Karhutla, KLHK Perkuat Konsolidasi Tingkat Tapak

Dirjen PPI KLHK Ruandha A Sugardiman saat pertemuan virtual dengan Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) se-Indonesia, Daops Manggala Agni se-Indonesia dan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) se-Indonesia, Jumat (29/5/2020),

Menghadapi musim kemarau yang segera tiba, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) cq Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan memperkuat konsolidasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tingkat tapak.

Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) se-Indonesia, Daops Manggala Agni se-Indonesia dan Pusat  Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) se-Indonesia diharapkan semakin kuat bersinergi agar aksi pencegahan dan penanggulangan karhutla semakin baik.

Melalui pertemuan secara virtual, Jumat (29/5/2020), KLHK meminta semua pihak terutama yang bergerak di tingkat tapak untuk selalu siaga dengan terus mengoptimalkan pencegahan dini karhutla meski masa Pandemi Covid-19 sedang terjadi. Upaya pencegahan karhutla harus  tetap memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK, Ruandha Agung Sugardiman secara khusus meminta Manggala Agni pada masa pandemi ini agar senantiasa mematuhi protokol kesehatan cegah Covid-19, serta tetap waspada dan sigap memantau hotspot yang terdeteksi di wilayah kerjanya.

“Manggala Agni harus selalu siap siaga dan bagi anggota yang beraktivitas di lapangan harus tetap patuh pada Protokol Kesehatan Cegah Covid-19,” kata Ruandha.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Basar Manullang, pada rapat koordinasi ini juga memerintahkan Manggala Agni, agar tidak lengah untuk terus memantau hotspot dengan pengecekan ke lapangan dan melakukan update kondisi kebakaran yang terjadi.

“Informasi kondisi di lapangan yang diberikan oleh Manggala Agni sangat penting, jika informasi karhutla dari lapangan ini segera kita dapatkan, maka langkah strategis bisa dilaksanakan bersama para pihak lainnya seperti TNI, Polri, BPBD, Pemerintah Daerah, dan perusahaan, mitra kerja lainnya,” ungkap Basar.

Selain itu sebagai bentuk upaya preventif, dijelaskan Basar jika KLHK akan menggandeng para pemuka agama untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat, sehingga para pemuka agama tersebut dapat mengajak masyarakat melalui khutbah-khutbahnya agar tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan.

Dalam pertemuan tersebut juga dilaporkan kondisi lapangan terkini terkait kesiapan menghadapi karhutla. Candra Irfansyah, Kepala Daops Manggala Agni Ogan Komering Ilir menyatakan kondisi di Ogan Komering Ilir, Sumsel, relatif kondusif di bandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Kondisi karhutla di Ogan Komering Ilir tahun ini mengalami penurunan, kondisi lahan gambut juga masih basah, selain itu kami juga terus melaksanakan koordinasi dengan TNI, Polri, BPBD, dan Pemerintah Daerah untuk mengatasi karhutla secara bersama-sama”, ungkap Candra.

Sugiharto