Sektor pertanian sebagai sektor pertahanan penting dalam memenangkan perang melawan Covid-19. Mengingat, ketersediaan pangan masyarakat sebagai upaya efektif mencegah penyebarannya “tetap di rumah pangan tersedia”.
Situasi ini menegaskan petingnya sektor pertanian. Sektor pertanian merupakan bagian yang utuh tak dapat dipisahkan dengan sistem perekonomian. Bagi Indonesia sendiri sektor pertanian memiliki peran strategis: Pertama, sektor pertanian berperan dalam penyediaan lapangan kerja dan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja, data World Bank 2013 menunjukkan sektor pertanian menyerap sebesar 35%dari total 151 juta angkatan kerja. Sifatnya yang padat karya dan tingginya modal sosial petani memungkinkan banyak menyerap tenaga kerja. Saat krisis moneter terjadi tahun 1998, ketika sektor-sektor lainnya terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara kuat, sektor pertanian tetap stabil menyerap tenaga kerja khususnya di pedesaan.
Menilik faktor rumah tangga petani beralih ke sektor non pertanian disebabkan pengaruh lingkungan sosial dan pendapatan usaha tani yang rendah artinya peningkatan penduduk di pedesaan dan peningkatan jumlah informasi yang diterima berpengaruh kepada rumah tangga petani dan kecenderungan untuk beralih profesi, Dra. Hj Suci Kuntarsih, SE mulai miris dengan masa depan kaum milenial yang enggan menjadi bagian dari sektor pertanian. Karena itu, dia mulai tergerak untuk bersama-sama kaun milenial bersinergi dalam “Peningkatan Strategi Agribisnis Pertanian di Era Digitalisasi Marketing Kaun Milenial”
Nah, bagaimana kiprah Suci Kuntarsih, wanita tangguh, pengasuh pondok pesantren Kolbu Suci di Sleman Yogyakarta yang juga seorang pebisnis dalam bersinergi dengan kaum milenial untuk mengembangkan digitalisasi marketing di bidang agri bisnis pertanian? Berikut petikan wawancara Agro Indonesia pekan lalu.
Menurut anda bagaimana peran sektor pertanian dalam memperoleh devisa?
Sektor pertanian memiliki peran strategis dalam memperoleh devisa dari ekspor-ekspor hasil pertanian. Namun, peningkatan devisa belum dibarengi dengan kesejahteraan petani. Meski demikian, data World bank menyebutkan, 40% pekerja pertanian di daerah pedesaan mampu keluar dari jeratan kemiskinan dengan tetap bekerja di sektor pertanian pedesaan, memacu kemampuan sektor pertanian tetap mutlak dibutuhkan bagi upaya menyeluruh penanggulangan kemiskinan.
Sayangnya saat ini, lahan pertanian sebagai ciri fisik dari desa semakin berkurang ketika 100 ribu ha/tahun lahan terkonversi menjadi sektor lain dengan demikian statistik menunjukkan penurunan jumlah pekerja di sektor pertanian selama ini dibarengi derasnya laju konversi dari lahan pertanian ke non pertanian.
Pandangan anda faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya proporsi pemuda yang bekerja di sektor pertanian?
Faktor yang menyebabkan semakin rendahnya proporsi pemuda yang bekerja di sektor pertanian disebabkan menurunnya kehidupan pertanian dan pedesaan. Disebabkan pembangunan dan kebijakan yang bias di perkotaan. Selain itu, terjadinya penurunan pengetahuan dan keahlian di bidang pertanian. Seperti yang diketahui jarang orang tua yang mengajar anaknya pengetahuan, sikap dan keahlian pada anaknya. Faktor lain adalah terlepasnya tanah keluarga dimana orang tua banyak menjual cadangan kekayaan mereka untuk memodali anak mereka dalam menempuh pendidikan serta ancaman pembangunan ekstratif dan pembangunan infrakstruktur dari skala rumahtangga menjadi korporasi.
Bagaimana sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan yang melibatkan pemuda?
Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan dan melibatkan pemuda dalam pembangunan pertanian menjadi peluang. Peluang apabila pemuda dilibatkan dalam mengembangkan sektor pertanian atau pedesaan dan menjadi ancaman apabila lapangan pekerjaan serta sumber pendapatan bagi mereka tidak tersedia. Melibatkan pemuda dalam sektor pertanian dan pedesaan sejalan dalam menata sektor pertanian. Petani muda dapat memberikan energi baru, semangat dan inovasi baru. Petani muda sangat potensial mendorong perubahan struktural dalam pengembangan pertanian. Petani muda identik dengan inovasi dan efisiensi dan memiliki potensi untuk lebih resilient dan adaptif. Petani muda harus diberdayakan dalam pengembangan pertanian di Indonesia.
Pemuda merupakan aktor penting dalam sektor petanian, bagaimana menurut pendapat anda?
Saat ini kita sepakat salah satu aktor penting dalam pertanian yang menentukan masa depan pertanian di Indonesia adalah para petani muda, jika pertanian sudah tidak lagi menjanjikan kesejahteraan maka keengganan untuk bekerja di bidang pertanian tentu semakin lama akan semakin terasa. Akses terhadap pendidikan yang semakin mudah bahkan sampai ke tingkat pedesaan menjadikan para pemuda ini jauh lebih berpendidikan dibandingkan pemuda di masa lampau, artinya pilihan pekerjaan pun akan semakin beragam untuknya. Tetapi pemuda bisa diarahkan untuk tergerak di bidang pertanian tidak harus berkotor-kotor dengan lumpur, tetapi membangun sektor pertanian di pedesaan bisa melalui jaringan digitalisasi marketing yang lebih diminati oleh pemuda saat imi.
Apakah krisis regenerasi menjadi salah satu bentuk kekhawatiran bagi keberlanjutan dan masa depan pertanian?
Dalam beberapa tahun terakhir ini hanya sekitar 11% pemuda yang mau bekerja di sektor pertanian, pentingnya pemuda untuk ditarik kembali dan dipertahankan sebagai pondasi pembangunan pertanian di pedesaan, tidak hanya berhenti pada persoalan masa depan pertanian di Indonesia semata. Mengabaikan keterlibatan pemuda serupa dengan hilangnya sebuah kesempatan untuk melakukan “rebranding” sektor pertanian. Rebranding diperlukan untuk menjawab kebutuhan pertanian yang lebih modern dan kompetitif di era globalisasi sehingga generasi pemuda ke depan menjadi generasi yang piawai dalam berteknologi. Digitalisasi pertanian merupakan bentuk menarik pemuda melihat sektor pertanian sebagai peluang karir bukan lagi sebagai hal yang kurang terhormat.
Saat ini nampaknya tren pemuda kembali ke sektor pertanian, apa yang anda pikirkan?
Tren pemuda kembali ke pertanian di Indonesia akan mengubah wajah pertanian menjadi sektor yang lebih bergengsi saat ini dan masa akan datang. Sangat optimis ketika keterlibatan pemuda pada sektor pertanian ditingkatkan maka berdampak pada kesejahteraan rumah tangga petani meningkat, ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat tercukupi. Dalam kondisi Covid-19, jika pemuda kita bangkitkan untuk membangun sektor pertanian, maka masyarakat Indonesia akan lebuh tenang, tetap di rumah pangan tersedia dan tingkat kemiskinan di pedesaan dapat dikurangi.
Bagaimana peran pemerintah dalam hal ini?
Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak generasi milenial atau kaum muda untuk aktif menggeluti sektor agribisnis. Hal itu untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Kenyataaan bahwa setiap tahun Indonesia kehilangan rumah tangga petani sekitar 2% karena mereka beralih ke sektor lain di luar sektor pertanian. Bahkan jumlah petani yang memilih hijrah ke pekerjaan di sektor lain lebih banyak dibanding jumlah anak muda yang memilih untuk menekuni usaha pertanian. Kalau terus dibiarkan, maka target pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045 bisa jadi hanya angan-angan belaka.
Salah satu cara mengatasi berkurangnya jumlah petani di tanah air adalah mengajak kaum milenial turut aktif di sektor pertanian. Generasi milenial yang identik dengan generasi digital. Mereka dapat aktif berperan mempertahankan industri pertanian dengan memanfaatkan peluang bisnis yang dikombinasikan dengan teknologi saat ini. Pemasar di dunia saat ini terus dibanjiri dengan berbagai ide baru, platform baru untuk mempromosikan bisnis mereka dan teknologi baru untuk dimanfaatkan. Di sisi lain, mereka akan mengikuti perubahan dengan cepat sehingga pada gilirannya dapat membuat para pemasar menjadi kewalahan.
Tentu teknologi komunikasi cukup berperan?
Iya tentu, teknologi komunikasi membantu bisnis untuk tumbuh dan berkembang, menciptakan hubungan dengan pelanggan, memperkuat efektivitas organisasi, dan membantu manusia untuk bisa belajar tentang satu sama lain. Teknologi seperti internet, telepon seluler, media sosial, dan sistem manajemen customer service sangat mempengaruhi cara perusahaan dalam berkomunikasi dengan calon pelanggan.
Apa yang ada dalam benak anda tentang digitalisasi marketing kaun milenial?
Populasi muda saat ini adalah bagian dari generasi milenial dan merupakan konsumen yang mendorong perubahan menuju teknologi komunikasi baru. Konsumen muda mungkin akan memilih untuk mendapatkan promosi iklan melalui pemasaran seluler atau melalui perangkat game seluler yang dapat terhubung ke situs web bisnis. Demikian pula, iklan di Facebook juga menjadi populer karena bisnis terus memasarkan produknya di media sosial. Media tradisional seperti majalah, koran, televisi, bersaing dengan media digital seperti internet, layanan chatting, media sosial, konten buatan pengguna seperti blog dan YouTube. Oleh karena itu, segala bentuk media pemasaran terpaksa menghadirkan inovasi-inovasi baru agar tetap relevan dengan zaman. Dengan ekspektasi konsumen yang tinggi dan penggunaan perangkat digital yang begitu pesat, pemasar saat ini akan dihadapkan pada sebuah tantangan baru dalam menyikapi hal tersebut serta memanfaatkan data untuk membangun hubungan yang kuat.
Ketika memahami perkembangan pemasaran era baru, saya berharap kaum milenial mampu merancang kampanye pemasaran yang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Teknologi merupakan faktor dan alat utama bagi pemasar untuk bisa menjangkau massa dan khalayak umum. Indonesia negeri yang sangat kaya, dengan menggabungkan teknologi dan pemasaran, industri pertanian akan menuai manfaat yang tidak ternilai harganya. Konsep dari pemasaran akan terus berubah setiap waktu. Bagian utama yang tidak dapat diabaikan adalah kemunculan teknologi sebagai cabang baru pemasaran yang dikenal sebagai digital marketing. Pada akhirnya, teknologi mengubah keseluruhan metode pemasaran dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi yang ada untuk meningkatkan produksi. Dengan teknologi dan informasi, para petani bisa langsung menjual hasil produksinya melalui marketplace, inisiatif ini bisa dikembangkan. Adanya fenomena korban PHK kembali ke kampung kemudian menggarap lahan pekarangan dan lahan pertanian di tengah situasi saat ini merupakan mimpi saya bagaiman hidup bermanfaat bagi banyak orang dengan menciptakan lapangan pekerjaan.
Shanty