Teknologi Industri 4.0 Berdampak Positif Bagi Produsen

Penerapan teknologi industri 4.0 harus dilakukan oleh pelaku usaha di sektor  industri di dalam negeri karena era teknologi digital  tersebut memberikan dampak positif bagi kegiatan produksi di sektor industri.

“Suka tidak suka, era tersebut sudah datang dan kita tidak bisa lagi menolaknya,” kata Yudha Agus TB, Head Manufacturing PT Kalbe Morinaga Indonesia, ketika menjadi pembicara dalam diskusi panel mengenai Industri 4.0 di Jakarta, Jumat (29/08/2019).

Menurut Yudha, penerapan teknologi 4.0 memberikan manfaat besar bagi industri manufacturing karena ada hal-hal baru yang bisa diperoleh dan mampu meningkatkan produktivitas dan mutu produk yang dihasilkan.

“Dengan menerapkan teknologi 4.0, kita bisa mengetahui alur proses produksi dan hasil yang akan diperoleh,” kata Yudha.

Teknologi yang serba otomatis itu bisa menjadi jembatan komunikasi antara mesin dengan manusia atau mesin dengan mesin lainnya yang terlibat dalam sebuah kegiatan.

“Dengan begitu, kita sudah bisa memprediksi hasil atau output dari kegiatan produksi itu. Hal ini tidak ditemukan dalam era teknologi sebelumnya,” paparnya.

Teknologi industri 4.0 yang digaungkan Kementerian Perindustrian tahun 2018 itu kini sudah mulai banyak diterapkan oleh berbagai sektor industri di dalam negeri.

Namun hingga saat ini masih ada juga pihak yang belum memahami dengan baik bagaimana cara menerapkan teknologi tersebut dalam proses kegiatan produksi.

Pameran Industri 4.0

Guna meningkatkan pemahaman dan informasi mengenai penerapan teknologi industri 4.0, Hannover Messe bersama dengan SingEx Exhibitions Pte.Ltd (anak usaha dari SingEx Group), mengelar pameran bertema Industrial Tranformation ASIA-FACIFIC  di Singapura, 22-24 Oktober 2019.

Menurut Asisten Direktur  SingEx Holding Pte.Ltd, Esther Faith Lew, pameran itu dirancang sebagai sebuah perjalanan belajar, mencakup kegiatan-kegiatan  dan program-program secara daring (online) dan luring (offline) bagi grup-grup sasaran dari berbagai sektor industri dan pasar.

“Pameran ini menyasar kebutuhan para peserta dan tingkat pemahaman serta pengadopsian teknologi industri 4.0 yang berbeda-beda,” ujar Esther.

Dijelaskan, dalam pameran ini akan ada demonstrasi-demonstrasi penerapan teknologi  dan solusi industri 4.0 yang terfokus pada otomasi industri, additive manufacturing, pabrik digital, intralogistis dan energi terpadu.

“Peserta juga bebas menghadiri sesi-sesi presentasi terbuka yang diinisiasi oleh berbagai komunitas, diskusi dan debat yang diarahkan untuk menjawab  berbagai tantangan dan solusi praktis untuk pengadopsian secara progresif dari industri 4.0,” ucapnya.

Selain  itu, tambah Esther, berbagai peluang jejaring yang ada dalam pameran itu juga memungkinkan peserta  untuk memaksimalkan waktu kunjungan mereka sekaligus memastikan bahwa mereka memiliki akses ke direktor terbesar yang berisi para profesional di industri 4.0. Buyung N