Ketua Umum Yayasan Peduli Hutan Indonesia (YPHI) Transtoto Hadhadari mengumumkan aktivitas yayasan yang dipimpinnya pada tahun 2021 ini terpaksa masih belum optimal, bahkan terkesan tertunda.
Menurut mantan Dirut Perum Perhutani ini, segala sesuatu yang menyangkut soal administrasi terkait YPHI sejatinya tidak ada alagi persoalan. Semua sudah beres. Meski demikian deklarasi YPHI masih belum bisa dilakukan.
Mengapa? karena dalam setahun terakhir sejak adanya wabah Corona 19 yang diawali di Indonesia Maret 2020 hingga Januari 2021 menjadi kendala untuk mengumpulkan anggota, pembina dan pengurus dalam sebuah pertemuan di satu tempat.
“Jadi kalau belum bertemu dalam sebuah deklarasi, seperti kurang membumi. Maka kita bersabar dulu,” ujar mantan pejabat kehutanan itu.
Apalagi ketika dirinya dinyatakan positif terpapar Covid-19 6 Januari 2021, maka Transtoto terpaksa melakukan isolasi mandiri.
“Saya tidak memiliki gejala-gejala dan sehari-hari aktif ternyata saya terkena Covid-19,” ujarnya.
Memasuki awal tahun 2021 dirinya getol untuk persiapan Deklarasi Peduli Hutan Indonesia yang telah diketahui telah tertunda-tunda. “Bahkan hampir setahun menunggu akibat berbagai hal termasuk adanya pandemi Corona, di samping program nyata pengendalian bencana lingkungan,” jelasnya.
Kini, Dirut Perum Perhutani 2005-2008 itu, mengaku beristirahat total selama 14 hari mengikuti perintah isolasi mandiri sejak 6 Januari 2021. Jebolan Fakultas Kehutanan UGM ini menjalani isolasi bersama anak-anaknya, dan 9 orang keluarganya termasuk putrinya Ovelia Transtoto, fashion designer Internasional di London, dan Wira Lintang Transtoto yang juga terpapar Covid-19.
Sejumlah pembina dan pentolan YPHI termasuk Kepala BNPB Doni Monardo nampaknya sudah memahami situasi pandemi yang belum nampak surut tersebut. Jenderal bintang tiga itu rencananya akan mendukung kegiatan pemulihan hutan Jawa yang digagas YPHI.
“Kami juga sedang mengantisipasi penyusunan program 6 (enam) bulan ke depan berupa langkah-langkah strategis yang tepat,” katanya.
Transtoto mengaku, banyak program yang sudah dibuatnya. Dan salah satunya dengan menggerakkan Perhutanan Sosial di Jawa bersama YPHI mendukung Kementerian LHK dan Perum Perhutani.
Adapun sejumlah pentolah rimbawan yang sudah menyatakan untuk mendukung Prof. Emil Salim, Ir. Djamaludin Suryohadikusumo, Ir. Waskito Suryodibroto, Prof. Sri Adiningsih, Asep Karsidi, Dina Hidayani, Djarot Kusumayakti dan Handriyo Priya dan lain-lain.
AI