Business Matching PDN 2023 Berhasil Raih Kontrak Rp200-an Triliun

Nilai komitmen belanja pemerintah yang  terjadi pada Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2023 yang dilaksanakan pada 15-17 Maret 2023 mencapai Rp1.157,47 triliun. Dari jumlah itu, yang sudah direalisasikan menjadi kontrak pembelian pemerintah selama triwulan pertama 2023 mencapai sekitar Rp 200 triliun.

“Sampai pagi ini realisasi pelaksanaan/kontrak sudah mencapai sekitar Rp200-an triliun, dan akan terus meningkat lagi seiring update pada bigbox LKPP,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Jumat (17/03/2023).

Menurut Menperin, capaian realisasi belanja pemerintah tersebut merupakan catatan yang sangat baik, mengingat pelaksanaan anggaran APBN, APBD, dan BUMN baru memasuki bulan ketiga. Angka ini merupakan capaian realisasi pembelian barang/jasa pemerintah yang didorong oleh rangkaian kegiatan Business Matching yang sudah dimulai sejak awal Maret 2023.

Rangkaian Business Matching diawali dengan pelaksanaan Bimtek serta sosialisasi pengisian SIRUP dan SPSE yang diikuti oleh seluruh PPK di Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan BUMN. Dengan cara tersebut, proses realisasi belanja pemerintah bisa dilaksanakan dengan hasil yang optimal.

“Selanjutnya, kami berharap seluruh pihak dapat terus mengejar realisasi belanja K/L/PD maupun BUMN yang telah dikomitmenkan sebesar Rp1.157,47 Triliun. Nilai yang sudah terkumpul pada triwulan pertama ini harus dimaksimalkan untuk produk dalam negeri,” jelas Menperin.

Nilai komitmen sebesar Rp1.157,47 triliun berasal dari komitmen K/L/PD sebesar Rp626,87 Triliun dan BUMN sebesar Rp530,6  triliun. Jumlah tersebut menunjukkan potensi sangat besar yang dapat dimanfaatkan oleh penyedia produk dan jasa dari dalam negeri. “Komitmen ini juga meningkat sebesar lima kali lipat bila dibandingkan dengan capaian pada Business Meeting tahap I pada tahun 2022 senilai Rp214,1 triliun,” imbuhnya.

Business Matching PDN 2023 ditutup oleh Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra. Dalam sambutannya, Herindra menyampaikan apresiasi atas partisipasi dari Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, maupun BUMN dan BUMD sehingga kegiatan tersebut sukses terselenggara. “Apa yang dikerjakan hingga hari ini merupakan awal, masih banyak tugas pekerjaan pencapaian realiasi transaksi belanja PDN yang harus diselesaikan sampai dengan akhir tahun 2023,” tegasnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Herindra meminta instansi untuk terus berpihak kepada industri dalam negeri. Program P3DN merupakan langkah strategis untuk memperkuat industri dalam negeri sekaligus mengurangi ketergantungan impor. Untuk itu, ia mengimbau para instansi untuk mengurangi impor dalam pengadaan barang dan jasa hingga 95 persen.

“Kami mengajak Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, maupun BUMN untuk menggelorakan penggunaan produk dalam negeri. Seperti disampaikan Bapak Presiden, kita perlu disiplin dalam pelaksanaan Program P3DN karena akan ada reward and punishment. Misalnya kalau tidak mencapai target yang disepakati, akan ada pengurangan anggaran,” ujarnya.

Penghargaan P3DN 2023

Dalam kesempatan yang sama, diserahkan Penghargaan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) 2023 kepada para produsen yang terbagi dalam kategori industri besar, industri menengah, dan industri kecil. Untuk kategori besar, juara I diraih oleh PT Chitose International Tbk, sedangkan juara II dan Juara III secara berturut-turut diraih PT Pura Barutama dan PT Supertone.

Pada kategori industri menengah, PT Sinaraya Nugraha Ahmadaris Medika meraih juara I, dan pemenang Juara II dan Juara III adalah PT Catur Mukti Pratama dan PT Furni Karya Mandiri. Sedangkan Pada kategori industri kecil, juara I diterima oleh CV Alkautsar Aflah Mandiri. Adapun peraih juara II adalah PT Sankara Mulia Nusantara, dan Juara III diraih oleh PT Gading Murni.

Pemenang Penghargaan P3DN pada kategori produsen tersebut didasarkan pada penilaian di aspek kepemilikan nilai TKDN pada produk, penerimaan pengguna terhadap produk yang bersangkutan, serta pelaksanaan kampanye penggunaan produk dalam negeri di lingkungan internal perusahaan atau masyarakat secara umum.

Selain itu, juga diserahkan penghargaan juara II dan Juara III pengguna produk dalam negeri terbaik, baik untuk kategori kementerian/lembaga dengan anggaran besar, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kota/kabupaten, BUMN serta produsen. Adapun penghargaan bagi juara I telah diserahkan oleh Presiden Joko Widodo saat pembukaan Business Matching P3DN, Rabu (15/03/2023).

Untuk kategori kementerian/lembaga dengan anggaran besar,  juara Pertama diraih Kementerian Pekerjaan Rumah dan Perumahan Rakyat  dan disusul oleh Kementerian Pertahanan dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Untuk kategori pemerintah daerah provinsi, juara pertama adalah Provinsi DKI Jakarta, disusul Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara

Sementara untuk kategori pemerintah daerah kota kabupaten, juara pertama diraih Kota Bekasi , juara kedua Kota Surabaya dan ketiga Kabupaten Bojonegoro

Sedangkan  untuk kategori Badan Usaha Milik Negara, pemenang pertama diraih PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan disusul PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Hutama Karya (Persero).Buyung N